Setiap anak mempunyai potensinya masing-masing. Setiap potensi yang saya sebut sebagai sebuah keunikan yang tidak akan pernah sama satu dengan yang lainnya.
Salah satu cara saya untuk mengetahui keunikan atau potensi mereka adalah dengan membenturkan mereka dengan beragam kegiatan. Mungkin dapat dikatakan saya seorang observer, karena suka sekali mengamati potensi anak-anak didik saya.
Beberapa waktu lalu saya mengajar TIK untuk murid SD. Satu anak kelas 2 SD dan satu lagi kelas 4 SD. Mereka adalah kakak beradik. Sang kakak sudah terlihat mempunyai bakat dalam menggambar tangan. Kalau si adik belum begitu terlihat memiliki bakat apa. TIK disini saya lebih suka mengajari mereka membuat animasi kartun menggunakan software Corel Draw.Â
Biasanya saya hanya mengajarkan caranya saja, untuk selanjutnya biarlah mereka sendiri yang berkreasi. Karena dalam seni menurut saya tidak ada aturan benar atau salah, semua hanya berdasarkan persepsi masing-masing setiap orang yang melihatnya.
Kemarin saya memberi mereka tugas untuk membuat gambar kartun Spongebob. Saat saya memberi mereka sampel gambar, Keduanya kompak, bilang "sulit dan tidak bisa".Â
Spontan saya mengatakan "dicoba aja belum, masak sudah bilang gak bisa" ,. Setelah itu seperti sebuah kaset yang selalu diulang, saya katakan kepada mereka "buatlah semampu kalian, sebisa kalian, tidak harus bagus, tidak perlu sempurna, dan tidak harus sama dengan contoh yang Ibu berikan. Yang penting berusaha dulu kerjakan sesuka kalian, kerena tidak ada benar atau salah dalam berkreasi, bebas". finally, dibawah ini adalah hasil gambar spongebob super kreatif ala mereka.
Di sini saya bukannya mau memaksa mereka untuk melakukan apa yang mereka tidak suka, ataupun belum bias. Â hanya saja saya ingin memcoba membenturkan mereka pada ragam pembelajaran yang mungkin belum pernah mereka coba sebelumnya. Selanjutkan biarkalah mereka sendiri yang menentukan mau lanjut atau tidak, suka atau tidak dengan aktifitas ini.Â
Disini kemudian saya akan membuat pengamatan berdasarkan hasil kreasi mereka, enjoy atau tidaknya mereka dengan kegiatan yang saya berikan. Dan untuk mengamati potensi atau bakat mereka, tentunya tak cukup jika hanya dengan sekali coba, harus berulang kali sampai kita menemukan polanya.Â
Karena dengan mereka mencoba mereka akan belajar banyak, tidak sekedar teori namun real praktek. Dan itu poin terpentingnya. Bahkan ketika mereka memutuskan untuk membuat gambar kotak saja, saya pun akan tetap menghargainya. Â Mungkin memang itu yang mereka bisa, hehe.
Sedikit pengalaman saya tentang melihat betapa unik dan kreatifnya anak jika kita memberikan kebebasan penuh kepada mereka, Â bukan mengekangnya.