Mohon tunggu...
Mia Dawista
Mia Dawista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI'19

if we never try we never know

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Meningkatkan Kesadaran Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Kelurahan Kebon Kangkung

15 Agustus 2022   23:10 Diperbarui: 15 Agustus 2022   23:14 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata yang biasa dikenal dengan sebutan KKN, merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Dari kegiatan KKN ini diharapkan mahasiswa dapat menjalankan program-program yang dapat berguna di lingkungan masyarakat serta berdampak positif bagi masyarakat.

Tema yang diangkat oleh Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun ajaran 2021/2022 ialah SDG's atau program pembangunan berkelanjutan. SDG's sendiri memiliki 17 tujuan dengan 169 capaian yang dalam pelaksanaanya dibagi dalam beberapa kelompok. Dalam hal ini, kelompok 61 memiliki fokus terhadap program "Desa Ramah Perempuan". Dalam kelompok besar 61 didalamnya terbagi lagi menjadi 6 kelompok terbatas yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang mahasiswa. Seluruh kelompok memilih lokasi kegiatan yang dekat dengan lokasi rumah masing-masing.

Kelompok Kelurahan Kebon Kangkung yang memilih lokasi di RW 01 memilih kegiatan yang berkaitan dengan "Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Perempuan". Pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan KKN ini meliputi mahasiswa/I UPI, Kelurahan Kebon Kangkung, Ibu PKK, dan Karang Taruna. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyebaran poster anti kekerasan, pelaksanaan seminar berjudul "Toxic Relationship: Ketika Cinta Menjadi Luka", dan wawancara bersama ibu PKK dan pemberian materi parenting. Kegiatan KKN tersebut berlangsung dari tanggal 11 Juli 2022 hingga 10 Juli 2022.

(dokpri)
(dokpri)

Penyebaran poster anti kekerasan dilakukan pada beberapa titik strategis yang mudah untuk dilihat oleh warga sekitar. Penyebaran poster ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kekerasan. Penyelenggaraan seminar berjudul "Toxic Relationship: Ketika Cinta Menjadi Luka" diharapkan dapat mendukung kegiatan kelompok untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Sesuai dengan data yang didapatkan dari SIMFONI-PPA bahwa kebanyakan korban kekerasan terjadi di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Hal tersebut terjadi karena masih kurangnya kesadaran para anak perempuan terkait kekerasan. Memasuki usia pubertas biasanya anak-anak remaja sedang maraknya jatuh cinta. Usia yang masih terbilang cukup muda, membuat mereka tidak dapat membedakan yang baik dan buruk. Tak jarang meski mendapatkan perlakuan yang buruk dari pasangannya, mereka tetap memilih untuk bertahan dalam hubungan tersebut. Maka dari itu, penyelenggaraan seminar ini diharapkan dapat mengedukasi para remaja terkait bentuk-bentuk kekerasan yang ada baik secara fisik dan verbal. Dengan begitu, diharapkan para remaja dapat menyadari bahwa dirinya sedang mendapatkan perlakuan yang kurang baik. Pelaksanaan seminar tersebut berlangsung dengan baik berkat bantuan dari karang taruna. Adanya program kerja dari karang taruna yang sesuai dengan program KKN ini membuat kegiatan seminar dapat diselipkan pada salam satu proker karang taruna yaitu kewanitaan.

(dokpri)
(dokpri)

Selain itu, kelompok 61 juga mengadakan wawancara dengan ibu PKK untuk mengetahui pemahaman terkait kekerasan dalam mendidik anak. Dari hasil wawancara yang didapatkan, sebagian besar sudah mengetahui terkait bentuk-bentuk kekerasan. Untuk menambah penguatan wawasan mengenai mendidik anak tanpa kekerasan, kelompok 61 menyebarkan selembaran infografis yang berisikan informasi mengenai bentuk-bentuk kekerasan dan cara mendidik anak tanpa kekerasan.

Seluruh program kerja KKN dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan periode pelaksanaan KKN UPI. Program-program yang telah terlaksana tersebut mendapatkan respon yang cukup baik dari warga sekitar. Program tersebut juga dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak seperti Pak Lurah, Pak RW, Ibu PKK dan Karang Taruna. Diharapkan sosialisasi dan penyuaraan terkait anti kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan dapat terus dilaksanakan dan disuarakan di Lingkungan Kelurahan Kebon Kangkung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun