"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung".Â
Rasulullah SAW diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak manusia, seperti yang disebutkan dalam hadits, "Sesungguhnya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Ahmad). Ini menunjukan betapa pentingnya akhlak dan moral sebagai pedoman hidup yang tidak hanya berfokus pada ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan sesama manusia.
Akhlak itu terbagi 2:
1. Al-Akhlak Al-Mahmudah (akhlak yang baik), seperti jujur, rendah hati, tolong menolong, dan sebagainya.
2. Al-Akhlak Al-Madzmumah (akhlak yang tercela), yaitu seperti sombong, kikir, dan mudah emosi.
Adapun akhlak yang baik mampu membutuhkan etika sosial, yaitu norma dan pedoman dalam berperilaku baik kepada orang lain. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman pada surah Al-Baqarah ayat 83 yang berbunyi, "Dan bertutur katalah yang kepada seluruh manusia tanpa terkecuali".Â
Ciri-ciri Akhlak antara lain:
- Mengakar pada penjiwaan, artinya sikap yang sudah tertanam kuat dalam diri seseorang.
- Otentik (muncul dari diri sendiri), berasal dari hati kita sendiri dan bukan karena paksaan atau sekedar ikut-ikutan.
- Spontan, dilakukan tanpa pertimbangan dan muncul secara otomatis.
- Berulang, yaitu sikap yang dilakukan secara terus-menerus hingga menjadi kebiasaan.
Beberapa tujuan akhlak, yaitu membersihkan hati, membersihkan diri dari dosa, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan menciptakan kehidupan yang harmonis.
Selain itu etika, moral, dan susila menjadi peran penting dalam kehidupan karena dapat membersihkan diri dan jiwa.
Apa perbedaan akhlak, etika, dan moral?
Dari ketiga tersebut memiliki kesamaan yaitu saling membahas tingkah laku seseorang. Adapun, perbedaanya yaitu dari standar baik dan buruknya juga sifat dan ruang lingkupnya.