Mohon tunggu...
Mia Aruka
Mia Aruka Mohon Tunggu... Freelancer - ♥

Suka membaca, sekali-sekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid-19 Meledak, Kok Kaget Kemudian

28 Juni 2021   19:17 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:36 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi oleh Melisa Apriliani | inspirensis.id)

Australia, salah satu negara yang dinggap paling sukses mengatasi Covid-19, sudah sempat berhasil melandaikan pandemi dengan catatan nol kasus. Rekor itu terpecahkan dengan adanya kasus varian Delta masuk ke sana, diduga dibawa oleh awak penerbangan yang pulang dari perjalanan luar negeri. Lockdown pun kembali diberlakukan. Cukup kaget aku mendengar berita ini.

Sebelumnya, aku juga kaget sekaligus miris melihat situasi pandemi di India yang begitu dahsyatnya, menduduki peringkat satu di Asia. Penambahan ratusan ribu kasus baru per harinya telah mengakibatkan tsunami Covid-19 yang sangat genting di sana. Cukup lega, India sepertinya berhasil menghentikan laju tsunami sebulan terakhir sejak Mei 2021. WHO menyatakan, kasus di India telah menurun dari lebih 290 per minggu per 100.000 penduduk pada awal Mei, menjadi kurang dari 30 pada 21 Juni 2021.

Bagaimana Indonesia?

Seiring penurunan kasus di India, hal sebaliknya terjadi di Indonesia. Kini Indonesia menempati urutan pertama negara yang mencatatkan penambahan kasus Covid-19 tertinggi dalam sehari (27 Juni 2021).

Lonjakan kasus terjadi sejak awal Juni, sebulan setelah gelombang mudik libur Lebaran 2021. Sontak lonjakan ini membuat banyak orang kaget. Media massa dipenuhi berita lonjakan kasus dan pecahnya rekor tertinggi kasus harian. Sampai dengan hari ini (Senin, 28 Juni 2021), mungkin sudah lebih dari lima kali dikabarkan capaian angka rekor tertinggi kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam sebulan terakhir ini. Rumah sakit pun mulai penuh, dan kepanikan melanda.

Aku tidak kaget melihat situasi lonjakan sebulan terakhir ini. Aku sudah kaget duluan sebulan lalu, ketika gelombang liburan dan mudik Lebaran membuat banyak orang seakan lupa sedang ada pandemi. Padahal, Indonesia saat itu juga sangat prihatin dengan ledakan tsunami Covid India. Cukup aneh, sepertinya tidak banyak dari kita yang saat itu menduga bahwa lonjakan kasus juga bisa terjadi di tanah air. Hanya sebagian kecil saja yang mewanti-wanti dan memprediksi bahwa lonjakan kasus pasti akan terjadi. Tentu para pakar itu saat ini kecewa, karena ramalannya terjadi.

Menebar Benih, Tumbuhlah Pohon

Kalau ada orang yang terkaget-kaget saat ini melihat lonjakan kasus Indonesia, ke mana saja dia sebulan lalu? Benih sudah ditanam sejak kemarin-kemarin, dan saat ini mulai berkecambah. 

Tak lama lagi benihnya akan tumbuh jadi pohon!

Para pakar memprediksi lonjakan kasus bulan Juni ini baru bagian awal dari tren peningkatan yang lebih besar. Mereka tidak kaget juga, karena sudah memprediksinya sejak kemarin-kemarin. Jadi, jangan kaget lagi bila dalam beberapa bulan ke depan akan terjadi pecah rekor tertinggi lagi.

Mencari Kambing Hitam

Di tengah kondisi yang genting saat ini, memang paling enak mencari siapa yang salah. Namun itu tidaklah bijak. Sudah lah, jangan lagi saling menyalahkan.

Mau sampai kapan kita mencari kambing hitam, menyalahkan sana-sini. Tanpa disadari, mungkin kita sendiri sudah menjadi bagian dari rantai penyebaran Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun