Lebih jelasnya, silakan mengakses video "Fenomena Tersandung dan Gerak Refleks" melalui tautan ini.
Have you ever stumbled and straight away reflex to hold something or catch something like what happened in the video illustration above?.
I just don't doubt that me, you, and us ever stumbled in our season of life, you know in some situation.
Anyway, Bagaimana neurobiologis membahas fenomena tersandung dan gerak refleks yang terjadi?.
Sebelum membahas lebih lanjut terkait bagaimana fenomena tersandung dan gerak refleks yang terjadi pada video ilustrasi pada tautan di atas. Silakan membaca tabel penyandian informasi sensorik berikut.
Berdasarkan tabel penyandian informasi sensorik bahwa ketika tersandung, seseorang secara refleks melakukan sebuah gerakan yang terjadi sangat cepat entah itu gerakan yang menguntungkan atau merugikan dirinya. Seperti pada ilustrasi yang telah disajikan sebelumnya bahwa seorang gadis sekolah telah membeli sebuah lampu, setelah selesai membayar dan hendak menuju pintu keluar kakinya tersandung sebuah kotak yang tergeletak di atas lantai, kemudian dengan cepat lampu di tangannya terhempas ke atas. Namun, dia berhasil menangkap lampu itu sehingga lampunya tidak jatuh ke lantai.
Gerakan menangkap lampu dengan cepat yang dilakukan gadis sekolah tersebut dapat diinterpretasikan sebagai gerak refleks. Hal tersebut melibatkan Sistem saraf somatik (SNS) yang merupakan bagian dari sistem saraf perifer yang mengontrol gerakan sukarela dan memproses rangsangan eksternal melalui dua jenis neuron: neuron sensorik atau divisi aferen (menerima impuls atau rangsangan sensorik dan menyampaikan impuls tersebut ke sistem saraf pusat) dan neuron motorik atau divisi eferen (mengaktifkan otot) (Hull, 2024).
Berpijak pada penjelasan sebelumnya bahwa kita tidak selalu dapat mengontrol otot rangka kita dengan sadar. Hal ini dikarenakan, otot-otot tersebut berkontraksi tanpa disengaja atau otomatis melalui apa yang disebut dengan lengkung refleks (reflex arcs). Guy-Evans, (2023) bahwa selain SNS mengontrol semua sistem otot secara sadar, SNS juga memproses lengkung refleks. Lengkung refleks merupakan jalur saraf yang menghasilkan gerakan tak disengaja atau otomatis, biasanya sebagai respons terhadap rangsangan yang dianggap sebagai bahaya yang akan terjadi. Berikut disajikan ilustrasi perjalanan sistem saraf somatik pada tubuh manusia.
Berdasarkan diagram ilustrasi perjalanan sistem saraf somatik dapat diinterpretasikan bahwa sistem saraf somatik dibentuk oleh neuron motorik yang berjalan dari SSP (otak dan medulla spinalis) dan mempersarafi otot rangka sehingga menyebabkan terjadi gerakan. Hal ini dikarenakan seperti yang diketahui bahwa dua fungsi batang otak adalah berperan dalam memodulasi sensasi nyeri dan berperan dalam mengatur refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur yang tentunya berkaitan dengan somatic nervous system.