Mohon tunggu...
ミア miyayam
ミア miyayam Mohon Tunggu... Mahasiswa - 個人ブログ

Berkarya dengan asah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Menangis: Headache after crying

26 Januari 2025   03:59 Diperbarui: 26 Januari 2025   04:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Types of Headache and the Causing (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/1071082723848340614/) 

Have you ever felt a headache after crying for a while?

I think some people ever felt, so why we can get a headache afterward cry for a while. How from a neurobiological point of view? 

For the first, we can look at pictures of the types of crying and what causes.

Berdasarkan gambar di atas dapat kita interpretasikan bahwa secara umum letak sakit kepala yang dirasakan akan sangat berbeda tergantung apa penyebabnya. Salah satunya adalah sakit kepala yang dirasakan di atas mata atau sakit kepala dikedua sisi (both sides of the head). Sakit kepala yang dirasakan di atas mata disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk menangis. Jenis sakit kepala ini sering kali merupakan sakit kepala tegang (tension-type headache), yang ditandai dengan tekanan atau rasa sakit seperti diikat di sekitar kepala bagian atas mata. Berdasarkan Sparby et al. (2022) bahwa menangis dapat memicu sakit kepala di atas mata atau sakit kepala dikedua sisi karena adanya ketegangan otot di sekitar kepala dan leher yang terjadi ketika menangis. Ketika seseorang mengalami emosi yang kuat, seperti kesedihan atau kebahagiaan, sistem saraf otonom (autonomic nervous system) yang terdiri dari sistem saraf parasimpatik (parasympathetic) dan simpatik (sympathetic) bekerja bersama untuk menghasilkan air mata. Air mata ini tidak hanya berfungsi sebagai respons fisiologis, tetapi juga memiliki peran penting dalam komunikasi sosial dan ikatan emosional. Berikut disajikan skema anatomi persarafan saraf kelenjar air mata dan struktur neurobiologis yang terlibat ketika menangis.

Skema Anatomi Persarafan Saraf Kelenjar Air Mata dan Struktur Neurobiologis yang terlibat ketika Menangis (Sumber: Bylsma et al., 2019)
Skema Anatomi Persarafan Saraf Kelenjar Air Mata dan Struktur Neurobiologis yang terlibat ketika Menangis (Sumber: Bylsma et al., 2019)
Sebelum itu, sebagai catatan bahwa skema di atas hanya merupakan ilustrasi tentang anatomi neurobiologis ketika menangis sehingga tidak mewakili ukuran yang sebenarnya.

Berdasarkan gambar skema anatomi neurobiologis di atas dapat diinterpretasikan bahwa kelenjar lakrimal, yang menghasilkan air mata, diatur oleh nukleus lakrimal yang terletak di nukleus salivatorius superior. Sel-sel ini menghubungkan saraf sensorik (nerve sensory) dengan saraf parasimpatik yang menuju ke kelenjar lakrimal. Bagian otak yang terlibat ketika menangis dan diberi highlight warna kuning merupakan bagian dari autonomic nervous system (Bylsma et al., 2019). Berikut disajikan ilustrasi dari bagian-bagian otak yang terlibat dalam limbic system.

Limbic System (Sumber: Cleveland Clinic, 2024)
Limbic System (Sumber: Cleveland Clinic, 2024)
Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, bahwa emosi dan memori manusia dikontrol oleh bagian otak amigdala (amygdala) yang merupakan bagian dari limbic system yang ditemukan di perbatasan bagian dalam otak besar (cerebrum), tepatnya di bagian dasar diencephalon, dan melingkari batang otak. Sistem limbik (limbic system) atau dikenal dengan "emotional brain" adalah salah satu kelompok struktur otak yang penting dan saling berhubungan dalam mengatur emosi dan perilaku manusia. Struktur (juga dikenal sebagai komponen atau bagian) dari limbic system bekerja bersama dengan daerah otak lainnya dengan memproses memori, pikiran, dan motivasi seseorang, kemudian memberi tahu tubuh bagaimana cara meresponsnya. 

Maka dari itu, fenomena menangis merupakan salah satu fenomena unik pada manusia yang melibatkan interaksi kompleks antara emosi dan sistem saraf (Bylsma et al., 2019). Untuk lebih jelasnya silakan mengakses beberapa referensi berikut yang berkaitan dengan "How neurobiological point of view about headache after crying". Dengan demikian melalui penjelasan video youtube dari referensi berikut "Why We Have a Headache After Crying?. (2023). Youtube (Online). https://bit.ly/40OsylV" kalian dapat melakukan to be confirm kembali terkait fenomena menangis dengan sub topik Bioproses dalam Sistem Saraf.

Referensi:

Bylsma, L. M., Graanin, A., & Vingerhoets, Ad. J. J. M. (2019). The Neurobiology of Human Crying. Clinical Autonomic Research, 29(1),                63-73. https://doi.org/10.1007/s10286-018-0526-y

Cleveland Clinic. (2024). Limbic System. (Online), diakses 26 Januari 2025. https://my.clevelandclinic.org/health/body/limbic-system 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun