Sistem pengendalian manajemen merupakan cara mengontrol kinerja perusahaan. Dasar dari terciptanya keseimbangan dan kesesuaian untuk mencapai keerktifan serta keefisienan agar mencapai keuntungan maksimal bagi perusahaan. Sistem pengendalian manajemen digunakan sebagai salah satu usaha dalam bentuk sistematis yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.Â
Hal ini dilakukan dengan melakukan perbandingan prestasi kerja yang ada dengan rencana serta membuat Tindakan yang paling baik dan tepat untuk menghilangkan atau menstabilkan perbedaan yang ada. Selain itu, dengan adanya sistem pengendalian yang biak, maka pengendalian biaya yang dikeluarkan dari sebuah perusahaan akan lebih efektif.Â
Hal ini dikarenakan dalam pengendalian biaya yang baik membutuhkan komunikasi antara informasi yang disampaikan oleh akuntansi kepada manajemen yang baik.
Berikut ini merupakan contoh penerapan sistem pengendalian manajemen yang diterapkan pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi sepatu yaitu PT. ABC. Beberapa contoh pengendalian manajemen yang dilakukan oleh PT. ABC untuk mengawasi kegiatan produksi adalah sebagai berikut :
1. Proses perencanaan strategis
PT. ABC melakukan perencanaan strategis secara terpisah berdasarkan divisi divisi yang terdapat pada struktur organisasi perusahaan, perencanaan strategis ini meliputi perencanaan produksi seperti menentukan kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, biaya produksi serta merancang jadwal produksi dengan optimal sehingga tidak terjadi keterlambatan pengiriman untuk ekspor
2.Proses penyusunan anggaran
Sistem anggaran ditetapka perusahaan secara sepihak berdasarkan kebijakan perusahaan. Proses penyusunan anggarannya sendiri dilakukan secara terpisah tiap divisi masing masing, anggaran yang disusun kemudian diajukan pada bagian keuangan untuk disetujui.
3. Proses pelaksanaan dan pengukuran
Pada proses ini manajer bertugas untuk mengontrol karyawan dalam menjalankan tugas sesuai dengan program yang direncanakan sebelumnya, dalam proses pengawasan ini manajer melakukan pengamatan langsung ke lapangan dengan melihat proses produksi, selain manajer biasanya auditor juga turun langsung ke bagian produksi untuk mengecek apakah proses kerja sudah sesuai atau belum yang biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu
4. Monitoring inventory
Di proses ini dilakukan pemantauan dan pendataan barang jadi, biasanya barang jadi tersebut di data secara langsung dan juga lewat database sehingga data tersebut dapat diakses oleh manajer
5. Proses evaluasi dan proyeksi
Evaluasi dilakukan dengan cara memasukkan laporan pertanggungjawaban atau hasil hasil yang telah dicapai, selanjutnya laporan tersebut disampaikan pada bagian administrasi yang kemudian di input setiap harinya.
       Dengan adanya sistem pengendalian ini, perusahaan dapat mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan Tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H