Mohon tunggu...
Lyfe

Biarlah Masa Lalu Kelam, tapi Masa Depan Suci

1 Mei 2017   09:14 Diperbarui: 1 Mei 2017   09:35 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika hati mulai goyah ketika perasaan mulai gundah. Pada saat itulah nyalipum juga mulai ciut. Karena masa lalu yang seharusnya tidak pernah terjadi, itu selalu datang menghantui mengganggu ketenangan hidup. Untuk melangkahpun juga takut seakan-akan disetiap jalan banyak duri yang berserakan. Lantas haruskah tetap berdiam saja atau melangkah menerobos duri melawan sakit?
Dari sekian ribu makhluk di bumi ini memiliki masa lalu yang berbeda-beda, bagi sebagian orang, ada masa lalu yang indah sehingga ingin selalu mengenangnya dan tak sedikit pula orang yang memiliki kisah suram dimasa lalunya. Melangkahlah! Lawan semua yang menghalangi langkah itu. Perhatikan,bahwa dunia ini luas dan perjalanan masih panjang. Kejar dan raihlah bintang mana yang di inginkan. Lupakan masa lalu tapi tetap jadikan semua itu sebuah pelajaran hidup. Namun, jika rasa takut itu tetap ada sedangkan harapan yang menyertai juga begitu besar. Lalu bagaimana bisa untuk terus melangkah tenang dengan rasa takut dan membawa harapan yang begitu besar?
Sebenarnya harapan termasuk kedudukan para penempuh jalan Allah dan keadaan para pencari ridha Allah. Sifat yang ditunggu apabila menimbulkan kesedihan di hati itu yang dinamakan rasa takut. Harapan akan kebaikan dapat mendekatkan dan menimbulkan rasa cinta, sedang takut menyebabkan lari. Jika putus asa dan rasa takut itu tetap ada hingga membahayakan diri, maka keadaan ini perlu diatasi dan diobati. Tepatnya dengan memohon ampun kepada tuhan atas apa yang telah diperbuat dan tidak lagi mengulanginya. Jadikan harapan sebagai acuan dan lakukan perubahan dengan kebaikan. Seiring berjalanannya waktu dimana harapan yang diharapkan pasti akan terharapkan. Masa lalu merupakan bagian dari hidup tapi tidaklah baik jika terpuruk dalam masa lalu yang kelam. Karena hidup hari ini dan berbuat yang terbaik untuk masa depan itulah yang terpenting. Biarkan catatan hidup di masa lalu itu hitam tapi masa depan tetap terang benderang dengan taubat. Karena orang yang mau bertaubat dan menyesali masa lalunya adalah orang-orang yang memahami tentang hati dan telah mengetahui bahwa dunia adalah akhirat, hati seperti bumi dan iman seperti benih didalamnya, sedangkan ketaatan-ketaatan berlangsung seperti menyirami air dan mengolah tanah serta memberinya pupuk. Hati yang tertutup oleh keduniaan adalah seperti tanah gersang dimana benih tidak akan tumbuh melainkan lenyap begitu saja. Teruslah melangkahlah, genggamlah harapan dengan berbekal doa dan keyakinan, pasti akan indah kedepannya.
Life is Battle Fight and Grow and Life is like riding bycicle to keep your balance you must keep moving. Never say Never Guys. Nothing impossible in this world. Do anything that is Good for your life.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun