Dari kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia. Sejak 2014 muncul signifikan berita HOAX saat pemilihan Presiden dan konten didalamnya banyak berisi berita bohong dan ujaran kebencian atau hate speech. Kemudian di tahun 2015 dan 2016 masih terkait dengan politik yaitu pilkada serentak masing-masing 2015 Hoax meningkat pada saat pilkada putaran pertama muncul berita bohong dan provokasi mendominasi didalamnya, kemudian ditahun 2016 hingga 2017 pelaksanaan pilkada serentak terkhusus yang berlangsung di DKI Jakarta juga banyak berita Hoax yang menyebar luas pada saat itu dan konta yang ada didalamnya adalah berkait dengan sarang juga pekerja asing Tiongkok, yang secara khusus paling banyak berita yang disebarkan oleh pekerja Hoax tidak hanya di situs tetapi melalui akun media social lainnya. Kegiatan ini dilakukan oleh pekerja Hoax demi mencari keuntungan besar-besaran karena keuntungan penyebab situs Hoax setiap harinya selalu meningkat jumlah klik situs terus bertambah. Adapun keuntungan penyebab situs Hoax diantaranya:
- Pengunjung situs meningkat afiliasi ADS (iklan) bertambah (Rp. 400 juta)
- Jumlah klik situs bertambah (pay per click)(Rp.200 juta- Rp 300 juta)
- Keutungan total per tahun (Rp 600 juta- Rp 700 juta)
Dari data diatas sudah jelas bahwa berita hoax membawa keuntungan bagi pekerjanya dan membawa kerugian bagi yang membaca situsnya. Jadi agar kita tidak mudah dibohongi dan dapat mengetahui kebenaran suatu berita terlebih dahulu kita kita kenali situs Hoax dengan empat cara paling mudah diantaranya:
- Mengecek domain situs (id atau .co) karena dalam kapasitas ini pengelola domain akan melampirkan foto copy KTP didalamnya sehingga mudah untuk dilacak. Atau pastikan judul atau cek silang judul dan website.
- Memastikan kontak situs seperti Alamat email kantor, No telepon. Karena web Hoax tidak jelas identitas pengelola
- Telusuri layanan situs “WHOIS” . Lalu bedakan opini dan fakta dari berita tersebut karena media Hoax cenderung pada opini dan mengarah pada kebencian.
- Periksa layanan web referensi (polisionline.com atau catalog referensi PSE KEMINKOMINFO) atau cek foto, apakah foto itu nyata dan sesuai keterangan yang sebenarnya.
Mungkin itu saja sedikit pengetahuan penting dan tips-tips dalam memilah dan memilih berita yang benar agar kita tidak terjerumus dalam berita yang membawa dampak negative kepada diri kita dan orang lain hanya karena kita tidak mengetahui kebenaranyang terdapat dari berita yang kita baca dari situs yang salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H