Nanang Irwan musisi berasal dari Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Namanya dikenal sejak tahun 1998 melalui karya-karyanya berupa lagu-lagu berbahasa banjar. Â Lagu berjudul karindangan merupakan karya pertama yang melejitkan namanya hingga sekarang. Sejak kemunculannya Lagu ini tak lekang oleh perkembangan musik di Indonesia. Dari zaman trend radio, pita kaset, CD hingga zaman digitalisasi melalui youtube. Beberapa tahun terakhir menduduki lagu favorite di beberapa platform media sosial seperti Instagram, tiktok, capcut dan sebagainya. Lagu tersebut juga banyak dicover dan beredar luas di youtube.
Nanang Irwan lahir di Desa Langadai Kotabaru Kalimantan Selatan, 5 Maret 1975. Selain pencipta lagu, Nanang Irwan juga aktif sebagai penyanyi, composer, dan mengelola dapur rekaman yang didirikannya dengan nama KRD Recording yang beralamat di Sungai Belanak Gang Saijaan Batulicin Tanah Bumbu. Nama KRD recording diambil dari lagu hits yang membawa nama Nanang Irwan melejit sejak tahun 1998. Karya Nanang Irwan tersebar luas di youtube dengan channel Nanang Irwan official KRD. Jumlah lagu yang diciptakannya kurang lebih 100 lagu berbahasa banjar dan 10 lagu berbahasa Indonesia.
Selain aktif menciptakan lagu, nanang Irwan juga menggagas perhimpunan seniman lagu daerah yang berada di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Diantaranya perhimpunan pencipta lagu Bugis, Lagu Jawa dan lagu Banjar. Melalui KRD Recording, Nanang Irwan merangkul para seniman untuk berkarya bersama. Sebagai wujud dedikasinya dalam merangkul seniman dari berbagai suku Bahasa tersebut, nanang Irwan membantu mengaransemen setiap lagu ciptaan dari rekan-rekan perhimpunan tersebut. Harapan terbesar dari perhimpunan ini akan ada yang menggandeng dalam mewujudkan konser bersama tiga seniman lagu daerah dalam satu event pemerintah maupun swasta. Â Â
Salah satu lagu kolaborasi dua Bahasa dan budaya yang menyita perhatian adalah lagu yang berjudul Perawan Kalimantan. Lagu ini berkolaborasi dengan penyanyi Jawa campursari kawakan Didi Kempot. Pertemuan dengan Didi Kempot berawal dari ketertarikan Didi Kempot yang sering manggung di Kalimantan Timur. Setiap kali tampil di Kalimantan dalam konsernya selalu dibuka dengan penyanyi lokal dengan lagu karindangan. Kedekatan Didi Kempot dengan salah satu seniman music madihin  kalsel John Tralala menjadi penghubung Nanang Irwan dengan Didi Kempot. Dari situlah Didi Kempot mempunyai inisiatif meminta tolong kepada Jhon Tralala untuk menghimpun semua lagu banjar untuk diseleksi yang nantinya akan dikerjasamakan. Dari sekian banyak lagu banjar yang dihimpun, lagu karindangan karya Nanang Irwan menjadi pilihan utama.  Pertemuan Nanang Irwan dan Didi Kempot di Jakarta bersama John Tralala kisaran tahun 2009 membahas perihal kerjasama atau kolaborasi lagu daerah. Kolaborasi tersebut menghasilkan kesepakatan lagu karindangan versi dua bahasa dengan judul lagu perawan Kalimantan. Lagu tersebut menggunakan Bahasa jawa dan Bahasa Banjar yang dinyanyikan secara duet. Lagu perawan Kalimantan trending dan laku keras dipasaran. Banyaknya peminat  serta ketertarikan penyanyi yang lain yang menawarkan untuk rekaman ulang, akhirnya sekitar tahun 2010 Nanang Irwan diundang Kembali oleh Didi kempot ke Solo untuk proses perizinan cetak rekaman CD yang dinyanyikan oleh penyanyi yang lain.
Pesona lagu karindaangan inilah yang membuat nama Nanang Irwan dikenal dengan sebutan Nanang Karindangan yang diabadikan dalam dapur rekaman KRD recording yang dikelolanya saat ini. Hubungan yang akrab dengan Didi Kempot membuat Nanang Irwan mempunyai kedekatan seperti saudara. Kesederhanaan dan loyalitas berkesenian Didi Kempot membuat Nanang Irwan sangat mengagumi sosok yang tak hanya bagus performnya diatas panggung dan syair-syair lagunya yang romantis tetapi Didi Kempot mempunyai pribadi yang hangat dan sederhana. Banyak hal yang menjadi tuntunan dan nasihat almarhum Didi Kempot sampai saat ini dijalankan Nanang Irwan. Salah satu alat musik yang menjadi kenangan Bersama Didi Kempot adalah keybord yang diberikan sebagai hadiah.
      Bakat menyanyi mulai muncul sejak usia remaja saat duduk dibangku SMP. Nanang Irwan mulai berani tampil di panggung dan mengikuti beberapa lomba nyanyi. Seiring berjalannya waktu, Nanang Irwan mulai tertarik belajar alat musik secara otodidak mulai dari bermain gitar dan keybord. Berawal dari ikut-ikutan krue pentas musik, ia semakin berani untuk mengeksplor bakat seninya dibidang Tarik suara dan bermain musik. Disela kesibukannya sebagai karyawan selepas menamatkan sekolah, ia mulai membuat syair lagu dan mulai dapur rekaman. Â
      Ketertarikan keadaan di kampung halaman, latar belakang budaya banjar sebagai tempat kelahiran menjadi inspirasi terbesar Nanang Irwan dalam pembuatan setiap lirik lagunya. Cerita sosial kehidupan, percintaan, budi pekerti, budaya dan pendidikan yang mewarnai lagu-lagu Nanang Irwan memang didedikasikan untuk daerah. Lagu tersebut diantaranya; tampung adingku, bujuri nak sakulah, adat pangantin banjar, diapit dayang, bugis saparuh banjar, bapukung, balauk mandai dan sebagainya. Adapun genre lagu yang diaransemen beraliran musik dangdut, keroncong dan pop.
      Nananag Irwan saat ini aktif berkarya melalui KRD recording yang memanfaatkan kediamannya sebagai dapur rekaman. Harapannya KRD recording bisa memfasilitasi pegiat dan pencinta musik untuk berkarya dengan menyediakan beberapa fasilitas seperti dapur rekaman, pesanan aransemen, pembuatan lagu dan juga sekaligus pembuatan video klip. Lebih lanjut harapan terbesar Nanang Irwan terhadap putra putri daerah seyogyanya bangga dan memperkenalkan daerah dengan lagu-lagu berbahasa daerah banjar supaya dikenal luas hingga go ke nasional. Tentusaja harapan ini bukan mustahil tatkala ia sudah membawa karindangan lebih dulu yang melejit dikenal sampai ke nasional. "Perlu regenerasi yang menciptakan lagu banjar sebagai aset tak benda milik daerah. Perlu dukungan, fasilitasi dari pemerintah dan masyarakat supaya generasi muda tak malu menyanyikan dan memperkenalkan budaya, dan Bahasa Banjar supaya sejajar dengan lagu-lagu daerah lain yang melejit sampai nasional bahkan sampai ke luar negeri" pungkas Nanang Irwan dalam salah satu obrolan di dapur rekamannya.
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H