Jumlah perendaman hari akan memengaruhi rasa yang akan disuguhkan saat diracik dalam membuat sambal. Runtu bertahan kurang lebih satu bulan dalam penyimpanan lemari pendingin (kulkas). semakin lama tingkat keasaman semakin keluar dan warnanya semakin matang (kuning kemerah-merahan).
Racikan sambal runtu tergantung selera keluarga, ada yang meraciknya dengan bumbu lengkap seperti lengkuas, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, gula garam sedikit asam dan lombok rawit biji.Â
Ada juga dengan selera pedas manis tanpa bumbu lengkap selayaknya orang menumis. Varian olahan ini sebagai bentuk sambal, menemani gangan umbut/gangan karuh (sayur keladi),pucuk gumbili bajarang (daun singkong rebus) gangan bening waluh karawila (sayur bening waluh dan gambas) bahkan juga sebagai teman gulai terung yang disajikan dengan nasi hangat. Rasanya itu loh, bikin ketagihan dijamin menghabiskan nasi sebakul.Â
Anda mau coba sambel runtu? Ada runtu di Tanah Bumbu menunggumu diantara bagang-bagang. Anak udang berdendang riang menanti jala anak nelayan yang jadikan matahari penangkal dingin dan air laut mengembara seperti mimpinya yang dalam tersembunyi di balik biru kedalamannya. Selamat berlibur. Kenali budayanya, nikmati kulinernya, cintai rasanya dan tagihlah rindu setiap perjalananya. Salam.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H