Mohon tunggu...
Muslim muliadi
Muslim muliadi Mohon Tunggu... Lainnya - Hidupmu adalah dimana perhatianmu tertuju

Menunduklah ; Sejenak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengantar Pemikiran Hegel

15 September 2023   14:22 Diperbarui: 15 September 2023   14:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

                                                                                                   -Jembatan menuju Marxisme-

Filsafat jerman klasik adalah tahap awal perkembangan filsafat yang diwakili oleh Immanuel Kant. Filsafat jerman klasik ini muncul di awal abad ke 18. Ada yang berpendapat bahwa kemunculan filsafat jerman klasik ini adalah pengaruh dari revolusi inggris dan prancis. Sumber -- sumber teoretis jerman klasik mencakup prestasi -- prestasi terbesar dari pengalaman Rohani sebelumnya dari umat manusia, khususnya gagasan yang diwariskan dari masa pencerahan prancis dan jerman. Misalnya Rasionalisme Descartes, Spinoza, Leibnis dan juga dari jalur materialis dalam filsafat seperti Hobbes, Bacon, Gassendi dan beberapa tokoh lainnya.

Filsafat jerman klasik ini diwakili oleh semua aliran utama dalam filsafat, khususnya dualisme Immanuel kant, idealisme subjektif dari Fietche, idealisme objektif dari Scalling dan Hegel serta Materialisme dari Feurbach. Inilah aliran filsafat Jerman klasik yang menjadi jembatan menuju pemikiran Marx.

Dari seluruh perkembangan filsafat klasik membuktikan bahwa pemahaman dunia dan manusia sangat kompleks pada asas ilmiah dan filosofis, dan hanya atas dasar materialislah dengan menggunakan dialektika pada jerman klasik ini agar bisa memahami filsafat Marxis.  Filsafat jerman klasik ini adalah salah satu sumber dari filsafat Marxisme.

Hegel memahami metafisika sebagai sehimpunan deduksi rasional yang akan merangkum dan menjadi contoh dari realitas itu sendiri. Berbeda dengan system filsafat Descartes dan spinoza, system filsafat dari hegel  bersifat dialektis yang timbul dari oposisi dan sintesis, bukan semacam tipe penalaran yang lebih dikenal. Pernyataan terakhir dari hegel ini dari system filsafatnya menyatakan bahwa roh absolutlah yang direduksikan, dan yang dihidupkan sesungguhnya adalah kehidupan dunia ini. 

Perlu juga digarisbawahi pendapat hegel soal kebenaran absolut dan relatif. Persesuaian antara pikiran dunia objektiff menjadi pengertian yang penting untuk memaknai ukuran -- ukuran pokok bahwa dunia adalah kenyataan yang objektif, ada dan tidak bergantung pada kesadaran manusia, dunia adalah satu proses yang berkembang dari proses sejarah. Dalam praktek sosial yang bersejarah, manusia harus membuktikan kebenaran itu, yaitu kenyataan, kekuasaan, dan fikiran -- fikiran.

Ada salah satu karya penting dari Hegel, yaitu fenomenologi of spirit, dia merinci tahap -- tahap yang memungkinkan manusia barat naik pada tingkat akal budi yang universal. Hegel mempunyai tujuan yang sama dengan fichte, bahwa tujuan kehidupan adalah perkembangan tata Rohani. Dalam karyanya, Fenomenologi spirit, hegel memulai dengan melacak garis -- garis perkembangan itu, yaitu garis -- garis perkembangan kehidupan dalam tata Rohani. Dalam reduksinya, dari kategori -- kategori, hegel membedakan roh yang objektif dan yang mutlak. Hegel melihat roh adalah kesatuan dari kesadaran diri yang dicapai dengan kesadaran rasio, ia menganggap bahwa itu adalah kesatuan praktis dan teoretis. Rasio itu mendorong kegiatan yang praktis dan teoritis. Roh berada sejauh ia aktif kendati satu satunya kegiatan roh adalah pengalaman. Menurut hegel, roh mengatasi yang alamiah dari yang indrawi, dan roh itu menemukan kediriannya dalam proses pengenalan diri. Sejarah adalah dialektika roh.

Marx sebenarnya menerima prinsip dialektikanya Hegel, tapi dia menolak filsafat idealismenya Hegel. Ini adalah kesimpulan penting untuk mengkaji hegel sebagai akar dari pemikiran Marx.

...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun