Santripreneur, istilah keren untuk para santri yang berwirausaha, saat ini menjadi terminologi yang mulai banyak dibahas utamanya dalam bidang kewirausahaan. Istilah ini menjadi sangat populer seiring dengan concern pemerintah terhadap potensi besar pesantren dalam bidang pemberdayaan masyarakat khususnya para santri.Â
Hal ini juga lah yang melatar-belakangi tim pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) untuk melaksanakan kegiatan pelatihan-pelatihan di Pondok Pesantren Anwarul Huda (PPAH) Kota Malang.
Pengabdian yang dimulai sejak tahun 2019 ini sudah melahirkan beberapa bibit-bibit santripreneur di PPAH Kota Malang. Tim yang terdiri dari para dosen muda dari Fakultas Ekonomi UM ini, yakni Muhammad Hasyim Ibnu Abbas, S.E., M.Sc., Yogi Dwi Satrio, M.Pd., dan Magistyo Purboyo Priambod, M.E., memulai pekerjaannya dengan menjaring beberapa santri yang paling berminat dalam berwirausaha. Dari situ terbentuklah tim yang saat ini dikenal dengan nama ASYURO PRODUK.Â
Saat ini, Asyuro Produk menjadi salah satu unit usaha di PPAH yang bergerak dibidang merchandise seperti kaos custom, mug custom, totebag custom, dan lain sebagainya.
Pada tahun 2021 ini, tim pengabdian kemudian melakukan kegiatan lanjutan berupa pelatihan digital marketing. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu unit usaha Asyuro Produk PPAH agar tetap berjalan dan sustainable. Keegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 6 - 7 November 2021 bertempat di laboratorium komputer PPAH.Â
Bekerja sama dengan mitra praktisi dari ImPro Digital Malang, yakni Andrian Firmanto, para santri diajarkan bagaimana mengoptimalkan mesin pencarian google atau dikenal dengan SEO (Search Engine Optimization). Para santri diajarkan berbagai macam tahapan dalam SEO, seperti riset online, pembuatan konten, hingga memposting di website-website dan medsos-medsos.
"Dengan sumberdaya besar yang dimiliki  pesantren, seharusnya produk-produk yang dimiliki pesantren bisa sangat dikenal di masyarakat luas melalui internet. Sumberdaya besar berarti kesempatan penetrasi produk melalui internet yang lebih dalam pula. Bayangkan, setiap anak di pondok ini kemudian memposting kata kunci-kata kunci dari produk yang dimiliki pondok. Pasti produk-produk pondok ini bisa merajai mesin-mesin pencarian seperti google". Tambah Andrian, selaku narasumber utama dalam kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H