Mohon tunggu...
Moh. Heru Sunarko
Moh. Heru Sunarko Mohon Tunggu... Guru - Manusia Kusut

Moh. Heru Sunarko, lahir di Pekalongan pada 5 Mei 1998. Beralamat di Desa Kayugeritan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Menempuh pendidikan formal di TK PGRI Kayugeritan, SDN 1 Kayugeritan, SMPN 1 Wonopringgo, dan SMAN 1 Bojong. Merupakan lulusan S1 PAI IAIN Pekalongan (Sekarang UIN Gus Dur) tahun 2020 dan saat ini sedang menempuh studi S2 di kampus yang sama. Menjadi penulis bukanlah tujuannya sejak awal, mengingat tidak memiliki keahlian menulis dan pengetahuan tentang ilmu bahasa. Hanya hobi menuliskan apa yang menjadi inspirasi untuk berbagi dan bermanfaat dengan melalui coretan di blog portalplus62.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mahasiswa Harusnya Tahu Pergerakannya

25 Februari 2021   14:54 Diperbarui: 25 Februari 2021   15:26 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Malaikat apa?" tanya temannya.

"Malaikat pencabut nyawa!" jawab Toni marah.

Toni duduk ditempat paling belakang agar tidurnya tidak kelihatan oleh dosen. Hal tersebut adalah kebiasaan yang dilakukan kebanyakan mahasiswa yang jiwanya setengah semangat mengikuti perkuliahan namun ingin tetap terlihat rajin. Tepat didepan tempat duduknya ada seorang perempuan cantik teman kelasnya di mata kuliah itu. Karena merasa bising dengan keributan dibelakangnya. Perempuan itu kemudian menasehati Toni dan temannya.

"Mas, kalau mau ribut diluar saja ya, hormati dosen kita yang ada di depan, coba bayangkan masnya bicara ga ada yang dengerin, sakit kan?"

"Ini nih baru malaikat, malaikat tak bersayap!" gumam Toni di dalam hati.

"Siap dik ku!"

Toni kemudian fokus memperhatikan dosen yang sedang menerangkan perihal materi yang disampaikan. Hingga akhir perkuliahan dihari itu ia terus terngiang-ngiang di dalam kepalanya bukan hasil memahami materi perkuliahan tetapi memahami malaikat tak bersayap yang terlihat sangat cantik seperti fajar dan senja. Nasihatnya yang tajam merupakan kebenaran yang memang sebagai seorang mahasiswa harus selalu menghormati dosen. Tidak boleh menyepelekan segala sesuatu yang dilontarkan oleh dosen. Karena semua ruang adalah tempat belajar dan semua orang adalah guru.

Jalan mahasiswa memang berbeda-beda. Walaupun tujuannya sama yaitu menyandang gelar sarjana. Ada yang kuliah pinter, ada yang kuliah happy-happy saja, ada yang kuliah malah berorganisasi dan yang aneh adalah sebelum kuliah aman waktu kuliah malah bunting. Wajar dikehidupan kampus sudah menikah. Asal jangan waktu sekolah saja. Kelihatan sekali kecelakaannya.

Aktifis mahasiswa memang penting dalam rangka menunjang setiap aspek dalam diri mahasiswa maupun organisasinya. Kebermanfaatan organisasi mahasiswa dalam tubuh kampus juga dapat membantu akreditasi. Maka dari itu kolaborasi adalah hal yang diperlukan sebenarnya antara mahasiswa dan birokrasi kampus. Tujuannya sama untuk pelayanan yang baik untuk seluruh mahasiswa.

Waktu akan pulang ke rumah Toni bertemu Afif di kantin pojok. Mereka memutuskan untuk pulang sore sambil ngopi sebentar dan bercerita tentang kehidupan kampus mereka.

"Ton menurutmu gimana?" Tanya Afif sambil menunjuk gerombolan mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas kuliah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun