Konsep -- konsep komunikasi digital, regulasi digital
konsep Komunikasi Digital adalah konsep-konsep penting dalam komunikasi digital termasuk internet dan juga mencakup elemen-elemen yang tidak ada pada internet, seperti CD-ROM, multimedia, atau perangkat lunak komputer virtual reality (gambar tiga dimensi yang seperti nyata). Internet memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia manapun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan memudahkan manusia dalam berkomunikasi satu sama lain tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet telah berkembang secara fenomenal, baik dari jumlah penggunanya maupun jumlah host computer (komputer induk).Â
Konsep komunikasi digital akan selalu berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang dipengaruhi dengan penemuan alat-alat berbasis teknologi yang terus berkembang.Manfaat dari sistem komunikasi seperti ini dengan cepat dipahami dan ditangkap cepat oleh masyarakat, karena dapat diakses di mana saja.
Komunikasi digital merupakan komunikasi online. Komunikasi digital adalah komunikasi berbasis komputer untuk mengirim dan menerima pesan atau bertukar kabar lewat platform digital. Konsep komunikasi digital selalu berkembang tergantung pada penemuan-penemuan alat berbasis teknologi internet. Komunikasi digital disebut juga komunikasi di dunia maya.
Komunikasi digital adalah cara baru yang semakin populer untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Komunikasi digital telah menjadi bagian dari kehidupan yang memungkinkan pesan disampaikan dari satu orang ke orang lain. Media digital termasuk menggunakan internet, media sosial dan teknologi lainnya untuk mengirim dan menerima informasi.
Meningkatnya volume dan intensitas komunikasi digital di Indonesia menyebabkan perlunya pengaturan media digital. Regulasi digital merujuk pada regulasi yang dibuat untuk menaikkan standar dan menghukum pelanggar pengguna ruang digital. Regulasi digital dibuat untuk memberikan perlindungan hukum bagi pengguna ruang digital terhadap bahaya kejahatan digital. Salah satu regulasi digital Indonesia adalah UU ITE.
Berbagai konflik di bidang media digital telah mengangkat pamor regulasi komunikasi digital di Indonesia. Berdasarkan laporan penelitian observasi oleh Rusidah Rihadatul Aisy dalam artikel "Pengertian Kaidah Komunikasi Digital di Kalangan Usia 18-22 Tahun", ditemukan bahwa dewasa muda pada umumnya dididik di bawah UU ITE. Pendapat para narasumber sendiri tentang keberadaan peraturan ini sangat berbeda. Sebagian memahami kegunaan dan urgensi aturan dan regulasi ruang digital Indonesia yang diterapkan melalui UU ITE.Â
Namun akibat kontroversi pasal-pasal UU ITE tersebut, publik berharap agar oknum-oknum yang kerap melakukan tindak pidana berdasarkan pasal-pasal karet UU ini berhenti. Masalah lain muncul dari banyaknya pelanggaran UU ITE oleh masyarakat. Pelanggaran terhadap undang-undang ITE ini berkisar dari kejahatan peretasan hingga distribusi video pribadi yang tidak sah. Tentu saja, persoalan ini bisa jadi karena kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan fakta bahwa UU ITE tidak tegas karena menghalangi orang yang melanggar hukum digital.
Menanggapi fenomena tersebut, karena para peneliti dan kalangan terpelajar, perguruan tinggi Indonesia, serta mahasiswa dan pengajar, seperti Pendidik misalnya, tentu dapat mengambil langkah-langkah untuk mendorong permasalahan ini.Â
Kajian ilmiah dengan melakukan studi banding ke negara lain melalui riset yang luas dan mendalam dapat dilakukan untuk menciptakan konsep regulasi ruang digital yang optimal bagi Indonesia. Selain itu, sebagai respon atas maraknya pelanggaran UU ITE di Indonesia, sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat menambah informasi dan mengkampanyekan kepada masyarakat tentang pentingnya menaati UU ITE. Mahasiswa juga dapat membimbing masyarakat tentang cara-cara komunikasi digital yang baik dan aman, khususnya di tengah maraknya dunia kriminal online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H