Keluarga adalah produsen dan konsumen, artinya mereka harus menyiapkan dan mendapatkan semua kebutuhan sehari-hari seperti sandang dan pangan. Setiap anggota keluarga saling membutuhkan satu sama lain agar dapat hidup lebih bahagia dan damai. Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing dan hasil pekerjaannya harus dinikmati bersama.
Keluarga zaman sekarang berbeda dengan keluarga dulu. Dulu, keluarga biasanya terdiri dari beberapa orang yang tinggal bersama dalam satu rumah besar. Beberapa keluarga tinggal di rumah besar ini sebagai unit keluarga. Peran ayah sebagai kepala keluarga lebih dominan, ibu jarang bekerja di luar rumah, ibu lebih senang bila bisa mengajar dan mendidik anaknya di rumah. Semua keputusan tergantung pada orang tua, mengajarkan nilai-nilai karakter pada anak menjadi prioritas, sehingga banyak anak yang lebih santun dan berbakti kepada orang tuanya, membesarkan anak bersifat otoriter, namun membuat anaknya menjadi orang yang lebih sukses.
Keluarga saat ini kebanyakan adalah keluarga inti yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak. Peran ibu banyak yang berubah, banyak ibu yang bekerja di luar rumah sehingga banyak yang mempercayakan bimbingan dan kepemimpinan anaknya pada lembaga yang dipercaya, pendidikan mengutamakan kecerdasan, mendidik anak demokratis, namun anak zaman sekarang suka melawan, kasar dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Dalam ikatan keluarga, peran keluarga telah mengalami banyak pergolakan dan perubahan besar. Dalam bidang pendidikan, keluarga merupakan sumber pendidikan yang paling utama, karena semua pengetahuan dan kecerdasan manusia diperoleh pertama kali oleh orang tua dan anggota keluarganya sendiri.
Keluarga masa kini telah kehilangan banyak misi dan maknanya. Tugas pendidikan telah dialihkan ke lembaga pendidikan seperti sekolah, sehingga tugas orang tua dalam mengembangkan kecerdasan anaknya menjadi lebih mudah, dan kini banyak keluarga yang berperan sebagai konsumen.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang realitas situasi kehidupan anak dan keluarganya melalui artikel “Pengaruh Keharmonisan Keluarga terhadap Sikap dan Perilaku”.
Keharmonisan keluarga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku, mengapa dan apa hubungannya ? tentu kedua hal tersebut bisa dikatakan hal yang sangat berkolerasi atau biasa disebut sebab akibat, dalam sebuah keluarga bisa mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku atau psikologis seorang anak yang ada di dalam keluarga tersebut.
Pada artikel populer ini saya akan membahas tentang apa itu Fungsi keluarga, keharomisan dalam keluarga, seberapa pengaruh lingkungan keluarga dalam sikap dan perilaku seoarang anak .
Apa saja fungsi keluarga ?
Fungsi keluarga adalah sebagai suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga. Adapun fungsi keluarga terdiri dari :
a) Fungsi keagamaan; Sebagai titik awal pengenalan nilai-nilai agama kepada anggota keluarga baru. Dalam proses sosial ini, interaksi antar anggota keluarga berlangsung secara intensif.
b) Fungsi sosial budaya; Fungsi ini diperkenalkan dengan tujuan memberikan identitas sosial kepada keluarga, termasuk anggota keluarga baru. Budaya pertama kali diwariskan di lembaga-lembaga ini.
c) Fungsi cinta; Keluarga yang ideal memiliki "kehangatan"