"Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober. Seruan bagi gencatan senjata adalah seruan bagi Israel untuk menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, untuk menyerah pada kebiadaban. Itu tidak akan terjadi." Kata Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel secara tegas menolak gencatan senjata dalam agresi militer Israel terhadap militan Hamas di Gaza. Selain mengenai penolakan gencatan senjata dengan Palestina, banyak juga hal-hal kontroversial lainnya yang melibatkan Perdana Menteri Israel tersebut.
Kasus 1000 (Skandal Hadiah)
Benjamin Netanyahu dan keluarganya dituduh menerima hadiah mewah berupa sampanye, cerutu dan sejumlah perhiasan dari produser Hollywood yaitu, Arnon Milchan, dan pebisnis asal Australia, James Packer, yang mana keduanya merupakan warga Israel.
"Hadiah" tersebut diberikan kepada Netanyahu sebagai imbalan atas "Bantuan politik" yang ia berikan.
Pada Februari 2018, kepolisian mengatakan telah memiliki bukti cukup yang menunjukkan bahwa Netanyahu "Menerima suap, melakukan penipuan, dan melanggar kepercayaan" dalam kasus ini.
Namun, Packer dan Milchan membantah telah "Menyuap" orang nomor satu di Israel tersebut.
Kasus 2000 (Suap, Penipuan, Pengaturan Surat Kabar)
Pada kasus 2000, Netanyahu diduga membahas pengaturan quid pro quo pada tahun 2014 dengan Arnon Mozes, penerbit Yediot Aharonot, salah satu surat kabar yang terkemuka di Israel.
Berdasarkan kesepakatan, Netanyahu akan menerima pemberitaan yang mendukung dari surat kabar tersebut. Dengan imbalan, ia dituduh setuju untuk mempertimbangkan pemberlakuan undang-undang yang akan mengekang kekuatan Israel Hayom, surat kabar saingan milik Sheldon Adelson yang juga merupakan pendukung dari Netanyahu.
Kasus 4000 (Penyuapan dan Pemberitaan Positif)
Netanyahu dituding memberikan sejumlah "kemudahan" regulasi bagi suatu perusahaan telekomunikasi Bezeeq Telecom Israel. Dengan Imbalan, Netanyahu dan istrinya yaitu, Sara akan mendapat pemberitaan positif dari sebuah perusahaan portal berita Walla.