Tim mahasiswa mengabdi Himakua IPB melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait Aquaponik dalam rangka menambah dan memberikan wawasan seputar aquaponik kepada masyarakat Desa Purwasari khususnya RW 01. Desa Purwasari merupakan desa binaan Himakua FPIK IPB. Sosialisasi dan pelatihan aquaponik dilaksanakan pada bulan September 2022, sosialisasi dihadiri oleh Kepala desa Purwasari, Ketua RW, Ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), Ketua Kelompok Taruna Tani Milenial, Ketua BUMDES Purwasari, Ketua RT dan Kelompok Wanita Tani (KWT) serta narasumber Sela Klaudia Tarigan, S.Pi.
Aquaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Aquaponik yang disosialisasikan di desa Purwasari menggunakan sistem apung, dimana aquaponik dengan sistem apung ini, seluruh perakaran tanaman nyaris terendam air dimana dalam air yang tergenang ini terdapat nutrisi yang berasal dari kotoran ikan.Â
Kelompok Wanita Tani (KWT) Purwasari dan masyarakat Desa Purwasari menyambut baik sosialisasi dan pelatihan aquaponik ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan partisipasi aktif warga Desa Purwasari dalam menghadiri kegiatan sosialisasi. Tidak hanya menghadiri tetapi para warga desa aktif bertanya kepada narasumber saat sosialisasi berlangsung.
Kak Sela selaku narasumber menyampaikan terkait metode, alat dan bahan serta teknis dalam pembuatan dan keunggulan dari aquaponik, dalam pembuatan aquaponik alat dan bahan yang dibutuhkan berupa pipa, paralon, pot, bibit sayur yang digunakan, kawat dan media tanam. Selain pemaparan materi dari Kak Sela, masyarakat yang hadir juga melakukan praktik secara langsung dalam proses pembuatan dan perakitan aquaponik.Â
"Harapan dengan adanya program mahasiswa mengabdi ini bukan hanya sekedar sosialisasi saja melainkan juga program ini dapat berkelanjutan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di desa Purwasari." Ujar Kepala Desa Purwasari, Bapak Yusup Mustofa.
Selain itu menurut Bapak Yusup Mustofa, teknologi aquaponik ini sangat bagus dan perlu dikembangkan lebih lanjut, namun warga di Desa Purwasari sepertinya agak keberatan di modal pembuatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H