Mohon tunggu...
Muhamad Yudanagara
Muhamad Yudanagara Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya memiliki hoby memotret

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Komunitas Bus: Kebersamaan dan Kepedulian di Tengah Kesibukan Kota

20 Juni 2024   12:32 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:45 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Muhamad Yudanagara

Di tengah suasana hiruk pikuk kota yang sibuk, terdapat sebuah dunia kecil yang penuh dengan kehangatan. Puluhan orang dari berbagai latar belakang dan cerita hidup bertemu dalam komunitas yang sering kali dianggap biasa.

Komunitas ini selalu menghadirkan momen-momen yang meninggalkan kesan mendalam, memperkuat ikatan di antara para anggota dan menciptakan komunitas yang penuh dengan kehangatan dan rasa kebersamaan.

Kita akan menggali lebih dalam tentang cerita-cerita manis dari para anggota komunitas bus yang membuktikan bahwa di tengah kesibukan kota, masih ada ruang untuk kebersamaan dan kepedulian.

 

Sumber: Muhamad Yudanagara
Sumber: Muhamad Yudanagara

Komunitas yang didirikan pada 18 Mei 2019 ini sudah merangkul kurang lebih 32 anggota yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, hingga orang tua. Dengan latar belakang yang beragam, setiap anggota membawa cerita uniknya sendiri, yang saling melengkapi dan memperkaya dinamika komunitas.


Salah satu kisah yang menarik datang dari Rizki, seorang pelajar SMA yang awalnya merasa kesepian  karena kekurangan teman. Bergabung dengan komunitas ini, Rizki menemukan teman-teman baru yang selalu siap mendengar dan mendukungnya. "Di sini, saya merasa punya keluarga kedua. Kami saling berbagi cerita, tawa, dan kadang-kadang air mata," ujar Rizki.

Tidak hanya para pelajar yang merasakan manfaat dari komunitas ini, tetapi juga mahasiswa seperti Yuda, yang berasal dari luar kota. Bagi Yuda, komunitas bus ini menjadi tempat untuk mengatasi rasa rindunya pada kampung halaman. "Setiap kali naik bus bersama anggota komunitas, saya merasa seperti berada di rumah. Kehangatan dan kebersamaan yang kami ciptakan sangat berarti bagi saya," ungkap Yuda.

Bagi anggota yang lebih dewasa seperti Om Guntur, seorang supir bus, komunitas ini menjadi tempat untuk berbagi pengalaman hidup dan belajar dari generasi yang lebih muda. "Melihat semangat anak-anak muda di sini membuat saya merasa lebih berenergi. Kami saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam berbagai situasi," kata Om Guntur.

Pendirian komunitas ini tidak lepas dari peran penting Mas Robbin, seorang alumni SMA melihat potensi besar dalam menciptakan ruang interaksi positif di dalam bus. 

Dengan semangat dan dedikasinya, Mas Robbin berhasil mengajak orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang untuk bergabung dan berpartisipasi aktif. "Saya ingin setiap orang merasa bahwa mereka tidak sendiri, bahwa di tengah kesibukan kota, kita masih bisa menciptakan momen-momen yang bermakna bersama," jelas Mas Robbin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun