Beberapa guru ngaji pemula, pernah curhat kepada saya tentang keresahannya dalam menghadapi dunia anak-anak, apalagi menghadapi anak yang usianya 5 tahun. Betapa tidak, setiap beliau mengajar anaknya tidak pernah mendengarkannya.
Menanggapi hal demikian, memang dunia anak-anak sangat menjengkelkan bagi orang baru yang terjun kesana, akan tetapi bagi sebahagian orang dunia anak-anak akan lebih seru dan menyenagkan, apabila mengatahui cara menarik perhatian mereka.
Anak- anak bukanlah seperti orang dewasa, dimana mereka lebih relatif bermain ketimbang dengan belajar.
Dalam belajar, mereka lebih suka lari-lari, bahkan cerita sama kawan-kawanya. Menjadi guru dari anak-anak harus memiliki banyak ide dari setiap pembelajaran, supaya anak akan fokus mendengar dari pembelajaran yang akan disampaikan.
 Seorang Guru, harus memiliki sifat sabar dalam mengahadapi anak-anak. Dengan melihat sifat mereka yang cenderung asyik sendiri.
''Baru Mengajar beberapa hari, saya merasa terbebani dengan kelakuan murid-murid saya. Saya tidak kuat lagi, mereka selalu tidak mendengar apa yang saya perintahkan.''Ujar kawan saya
Untuk Menarik perhatian anak, tidak semuanya harus dengan full time dengan belajar, ini akan membuat mereka dominal bosan. Mungkin saja anak butuh perhatian khusus, atau bahkan anak cape dengan kondisinya yang dipaksa terus untuk belajar mulai dari, pagi hingga sore.
Nah, Untuk Mencari perhatian khusus terhadap anak supaya patuh kepada kita. Berikut ini beberapa Tips yang dapat di terapkan dalam pembelajaran menghadapi anak kecil :
Gunakan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih. Lakukanlah, pendekanan dengan komunikasi interpersonal ini, seorang guru akan mudah memahami watak dan kelakuan sianak. Dengan komunikasi ini, akan terjadi reaksi feedback guru dan anak.
Guru akan mendegar curhatan sianak, sehingga mudah dipahami untuk mencari jalan keluar mengatasi permasalah. Kenapa anak bandel? Kenapa anak suka lari- lari?, Disinilah guru dapat mengetahui watak anak, lewat komunikasi interpersonal. Sehingga mudah mencari solusi yang terbaik.