Jakarta, 3 Januari 2025 -- Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, tasawuf semakin menarik perhatian banyak orang sebagai alternatif untuk menyeimbangkan dimensi material dan spiritual. Tasawuf, yang merupakan cabang dari ajaran Islam yang menekankan penyucian jiwa dan kedekatan kepada Allah, kini mulai diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dr. Ahmad Zuhdi, seorang akademisi dan praktisi tasawuf dari Universitas Islam Negeri Jakarta, dalam seminar "Spiritualitas di Tengah Modernitas" yang diadakan hari ini, menyampaikan bahwa tasawuf menawarkan jalan tengah untuk menghadapi kegelisahan batin akibat tekanan hidup modern. "Tasawuf bukan hanya tentang ritual atau praktik keagamaan semata. Ini adalah pendekatan holistik yang dapat memberikan makna mendalam dalam menjalani hidup," ujar Dr. Ahmad.
Popularitas Tasawuf di Kalangan Generasi Muda
Dalam beberapa tahun terakhir, generasi muda di Indonesia mulai menunjukkan minat yang besar terhadap tasawuf. Fenomena ini terlihat dari meningkatnya jumlah peserta dalam kajian tasawuf yang diadakan di berbagai tempat, baik secara daring maupun luring. Kajian-kajian tersebut kerap diisi dengan diskusi mengenai ajaran-ajaran sufi seperti zuhud (kesederhanaan), ikhlas, dan tawakal.
Salah satu komunitas yang aktif mempopulerkan tasawuf adalah "Sufi Muda Indonesia" yang mengadakan program mingguan berupa kajian kitab klasik dan meditasi zikir. Rizky Ananda, seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang aktif di komunitas ini, menyebutkan bahwa ia merasa lebih tenang dan terarah setelah mendalami tasawuf. "Dulu saya merasa hidup ini hanya mengejar materi, tetapi setelah belajar tasawuf, saya jadi lebih memahami arti kebahagiaan sejati," tutur Rizky.
Tantangan dan Kritik terhadap Tasawuf
Meskipun tasawuf semakin populer, tidak sedikit pula yang mempertanyakan relevansi ajaran ini di era modern. Beberapa pihak mengkritik bahwa praktik-praktik tasawuf sering kali dianggap terlalu abstrak dan tidak sesuai dengan kebutuhan praktis masyarakat masa kini. Namun, Dr. Ahmad menanggapi kritik ini dengan menjelaskan bahwa tasawuf justru memberikan fondasi spiritual yang kuat untuk menghadapi realitas modern yang penuh tantangan.
"Tasawuf mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam materialisme. Ini sangat relevan di era di mana banyak orang mengalami krisis makna hidup akibat pola konsumtif yang berlebihan," jelasnya.
Harapan ke Depan
Para ahli berharap bahwa tasawuf dapat terus berkembang dan menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat modern. Melalui pendekatan yang lebih inklusif dan adaptif, tasawuf dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah mental dan spiritual yang dihadapi masyarakat.
Sebagai salah satu bentuk khazanah Islam yang kaya akan nilai-nilai universal, tasawuf memiliki potensi besar untuk memberikan inspirasi tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi mereka yang mencari kedamaian batin di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern.