Mohon tunggu...
M. Helmi Hariadi
M. Helmi Hariadi Mohon Tunggu... Lainnya - [Pendidik | Tenaga Laboratorium IPA | Fisika - Pendidikan Fisika - Pendidikan IPA - Laboratorium IPA ] [Lombok - Jogja | Pencinta Ilmu | Anak Indonesia | Beriman, Belajar, dan Berkarya | Sinari Penjuru ]

Bismillaahi wabihamdihii, Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa'alaa aalihii wa shahbihii wa ummatihii ajma'iin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Masih Pandemi, Ini Tips Praktikum Sederhana Nan Aman

28 Juli 2020   15:31 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:55 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi dan praktikum adalah dua hal berbeda yang berada pada dua sisi berlawanan. Praktikum berada pada sisi rencana pembelajaran saat normal yang akan dilakukan, sedangkan pandemi dari sisi sebelahnya yang menghambat pelaksanaan pembelajaran. Jika kita memang merencanakan praktikum sederhana nan aman, maka tips ini boleh dicoba.

Praktikum biasanya dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran tatap muka. Dengan format ini, guru dan tim akan lebih mudah dalam membina kegiatan praktikum. Terlebih dalam praktikum, kita sudah tahu bersama begitu banyak hal yang pokok.

Selain memastikan prosedur keselamatan dilaksanakan, tim pembina praktikum juga harus menyiapkan kebutuhan praktikum. Beberapa hal pokok yang dibutuhkan dalam praktikum adalah, alat-alat, bahan-bahan, panduan praktikum, bahkan bisa juga media presentasi.

Ketika situasi dalam keadaan normal, mungkin saja kebutuhan itu dapat disediakan dengan mudah. Tetapi pandemi bukanlah hambatan biasa, dialah ancaman keselamatan yang tidak nampak dalam pandangan kita. Sehingga banyak hal perlu disesuaikan karena belum terkendalinya.

Pembelajaran sains (IPA) sangat identik dengan praktikum dan demonstrasi. Kebutuhan akan praktikum ini membuat semua sekolah jenjang SMP dan SMA harus memiliki laboratorium. Sudah tentu itu menjadi bukti kuat bahwa praktikum penting untuk menunjang pemahaman peserta didik terhadap apa yang diajarkan oleh guru.

Bagaimana dengan praktikum di saat adanya ancaman pandemi ini? Kemungkinan besar praktikum ditiadakan atau ditunda. Mengingat tidak mungkin melakukannya dalam format tatap muka, dan tidak mendukung pula jika dilakukan dalam format online.

Saat ini kita lebih banyak berkutat dengan bagaimana kelangsungan pembelajaran yang umumnya dilaksanakan. Masalah ini saja belum bisa diselesaikan dengan baik. Kendalanya sangat banyak, karena membutuhkan kerja sama yang baik dari banyak pihak.

Sekolah yang sudah selesai dengan permasalahan tersebut tentunya akan bisa berbuat lebih. Jika diinginkan pembelajaran yang lebih lengkap layaknya di waktu normal, sekolah tersebut dapat mencoba praktikum mandiri. Apakah ini bisa dilakukan dengan mudah?

Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Untuk itu perlu dipilihkan topik-topik yang memungkinkan untuk dipraktikkan secara mandiri di rumah atau di lingkungan sekitarnya. Ini menjadi kunci keberhasilan, ketersediaan kebutuhan praktikum yang mudah akan membuat peserta didik bisa mencoba sendiri praktikum sederhana tersebut.

Topik yang dipilih haruslah topik yang tidak membahayakan keselamatan. Misalnya saja, topik pengukuran untuk mata pelajaran fisika. Praktikum dapat dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan yang ada disekitar mereka.

Peserta didik dapat mencoba mengukur panjang buku, pulpen atau perlengkapan sekolah lainnya dengan menggunakan penggaris yang mereka miliki. Hal ini tentu akan mudah dilakukan. Begitupun dengan topik yang lain, yang penting tidak membahayakan keselamatan dan tetap dalam protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Mungkin ada diantara kita yang bertanya, kan kalau praktikum itu biasanya guru mencontohkan bagaimana cara praktikum? Bagaimana juga cara menggunakan alat ukur itu sehingga praktikumnya menjadi sukses?

Nah inilah yang kita tunggu-tunggu. Dengan kemajuan teknologi saat ini, sebenarnya kita akan lebih mudah dalam melakukan demonstrasi untuk memandu kegiatan praktikum. Bagaimana caranya? Mungkin sebagian dari kita sebenarnya sudah sering melakukannya.

Kita bisa memanfaatkan smartphone untuk merekam kegiatan demonstrasi tersebut. Hasil rekamannya dapat dibagikan melalui grup media sosial kelas itu, ataupun melalui platform e-learning yang digunakan. Apakah ada yang lebih praktis? Tentunya ada.

Kita dapat melakukannya dengan teknik Live View Demonstration. Teknik ini sempat saya uji coba untuk mengatasi hambatan akibat jauhnya tempat duduk peserta didik dengan meja demonstrasi. Jika mereka semua mendekat, tentu praktikum menjadi tidak kondusif.

Keunggulan teknik Live View Demonstration adalah alat dan bahan praktikum serta peragaan langkah-langkah praktikum dapat disorot secara lebih jelas. Sehingga peserta didik akan mendapatkan gambaran yang utuh terhadap apa yang disampaikan oleh guru pembina praktikumnya.

Dengan kemudahan itu, kiranya peserta didik akan dapat mencoba langkah-langkah praktikum sesuai dengan arahan guru pembina. Ini juga harus ditunjang dengan ketersediaan pedoman praktikum yang dapat dibagikan melalui grup media sosial kelas atau platform e-learning yang digunakan.

Tulisan ini hanya untuk menyajikan solusi bagi yang ingin melakukan praktikum mandiri dengan ditopang pembelajaran online. Paling tidak, merasakan hal yang nyata dari pembelajaran akan membuat mereka menjadi lebih mudah untuk memahami apa yang dipelajari.

Perlu dicatat bahwa tips ini boleh diuji coba jika persyaratan keselamatan sudah dipenuhi. Hal yang dipraktikkan secara mandiri pun adalah hal-hal yang tidak membahayakan. Keselamatan adalah hal utama bagi kita.

Jika tidak memungkinkan dilakukan selama pandemi, maka tips ini dapat diterapkan saat keadaan sudah kembali normal. Metode ini pun juga bisa diadaptasi untuk pembelajaran praktik yang lainnya. Yang pasti, syarat dan ketentuan protokol kesehatan serta keselamatan tetap berlaku.

Solusi lain praktikum di era pandemi adalah dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium maya. Pilihan ini juga cukup banyak tersedia di internet. Termasuk di dalamnya ada Platform Laboratorium Maya yang disediakan oleh Kemdikbud.

Sekarang tinggal dilihat mana yang paling cocok dengan keadaan di sekolah masing-masing. Semua jalan telah tersedia, baik praktikum mandiri nan sederhana dengan teknik Live View Demonstration maupun dengan media virtual. Tentu masing-masing ada kekurangan dan kelebihannya.

Semoga bermanfaat, dan terima kasih Sahabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun