Bagaimana menggunakannya? Yuuk kita lanjutkan. Masing-masing penggaris, mistar ataupun rol meter akan memiliki skala terkecil yang dapat mengukur dengan ketelitian tertentu.
Misalkan, seorang peserta didik yang akan membuat gambar dengan ukuran 4,3 cm. Dia akan memilih penggaris dengan skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Jika digunakan mistar dengan skala terkecil 0,5 cm maka hasilnya tidak akan akurat.
Bagaimana jika mengukur area yang panjang, misalkan ukuran tanah pekarangan atau sawah? Maka penggunaan rol meter adalah pilihan terbaik. Tidak mungkin kita akan menggunakan mistar untuk digeser-geser berkali-kali.
Permasalahan akurasi adalah hal pokok dalam pengukuran. Terlebih penggaris adalah alat ukur manual, bukan alat ukur digital. Karenanya ada hal penting lain yang perlu kita perhatikan.
Menggunakan penggaris harus memperhatikan posisi pengamat atau posisi si pembaca ukuran panjang tersebut. Posisi yang tepat untuk menghasilkan ketepatan dalam pengukuran adalah dalam posisi tegak lurus terhadap posisi yang dibaca.
Jika miring ke kiri atau ke kanan, maka pengukuran menjadi tidak tepat. Hasil pembacaan kita bisa menjadi lebih panjang dari ukuran sebenarnya atau bisa menjadi berkurang.
Hal yang sama juga berlaku dalam pengukuran dalam posisi miring ke atas atau miring ke bawah. Ini juga akan membuat hasil pengukuran menjadi tidak tepat.
Satu hal lagi yang mungkin sering terjadi, terutama jika menggunakan penggaris berbahan plastik transparan. Mungkin ada diantara kita membaca ukuran yang kita ukur dalam posisi terbalik.Â
Menurut saya, biasakanlah menggunakannya dengan tepat. Gunakanlah dalam posisi yang paling memudahkan bagi kita untuk membacanya. Ini akan membantu kita untuk memastikan bahwa hasil pengukuran akan lebih tepat.
Itulah sekilas info tentang penggaris serta alat ukur panjang yang masih identik dengannya. Pilih yang cocok dan gunakanlah dengan tepat.
Di luar sana juga ada alat ukur yang lain, jika ada kesempatan, kita akan ceritakan juga disini. Semoga bermanfaat, dan terima kasih Sahabat.