Mohon tunggu...
Hafizh Ahsanurofiq
Hafizh Ahsanurofiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpikir Lebih dari Sekadar Setir

16 Juli 2024   20:57 Diperbarui: 16 Juli 2024   21:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kendaran merupakan alat yang diciptakan untuk membantu transportasi orang atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari banyaknya jumlah kendaraan di Indonesia, Tidak sedikit pengemudi yang kurang mengerti etika dalam berkendara. Etika dalam berkendara ini tidak hanya tentang memahami aturan lalu lintas, melainkan mencakup sikap, kesadaran, dan tanggung jawab sebagai pengguna jalan.

Keselamatan dan Kemanusiaan

Etika berkendara yaitu hal yang mutlak diperlukan bagi setiap pengendara kendaraan bermotor, baik roda dua, roda empat, maupun roda lebih dari empat. Etika berkendara bertujuan untuk menghormati, menghargai, dan menjaga keselamatan orang lain. Dalam berkendara hal yang perlu kita ketahui dan pahami yaitu berlalu lintas. Yang dimaksud lalu lintas itu sendiri yaitu  pergerakan kendaraan dan orang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dengan kita mengatahui maksud dari lalulintas, kita dapat memahami hal-hal yang harus kita lakukan ketika berkendara. Sikap dalam berkendara kadang tidak dipatuhi oleh masyarakat umum. Seperti tidak menggunakan helm, menggunakan gadget ketika berkendara, merokok, tidak memperhatikan rambu lalu lintas dan masih banyak lagi. Dengan kita tidak mematuhi, menyadari dan bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam aturan berlalu lintas, Hal-hal ini berdampak buruk bagi diri sendiri maupun pengendara lainnya.

Respek terhadap Pengguna Jalan Lainnya

Dalam berlalu lintas, kita juga harus menghargai pengguna jalan lainnya. Seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara lainnya. mereka juga harus mendapatkan haknya dalam berlalu lintas. Hak hak dari pengguna jalan lain ini sering disepelekan oleh masarakat umum. Seperti ketika macet, trotoar biasanya dilewati oleh kendaraan bermotor untuk mengindari kemacetan dan munculnya pedagang kaki lima yang tidak teratur. Begitupun dengan pengguna sepeda yang jalurnya kadang dilewati oleh kendaraan bermotor. Tak jarang juga kotak hijau di depan saat berada di persimpangan diisi oleh motor ataupun mobil. Yang seharusnya bisa digunakan untuk para pesepeda untuk menunggu lampu lalulintas yang ada.

Kesadaran Lingkungan

            Berkendara juga melibatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Sebagian pengendara roda dua maupun roda empat kadang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Terutama anak-anak muda jaman sekarang yang memodifikasi kendaraan tidak sesuai regulasi. Mereka me-mapping ECU mereka agar kendaraan mereka lebih cepat. Namun gas yang dibuang juga semakin banyak. Hal ini menganggu lingkungan sektitar. Yang sebenarnya sudah di sesuaikan dengan regulasi namun diubah Kembali. Namun kini pemerintah telah memberikan subsidi bagi warga yang ingin beralih dari kendaraan bensin ke Listrik. Hal ini berupaya untuk mengurangi emisi gas buang dan menjadikan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien. Ini juga dapat mengurangi pemanasan global dan menjadikan bumi lebih bersih. Sehingga kehidupan bagi ekosistem yang lain juga bisa terpengaruh untuk menjadi lebih baik.

Pendidikan dan Penegakan Hukum

            Pendidikan dan Penegakan hukum juga penting disini. Kita harus mempromosikan kedua hal ini. Karena sangat penting untuk meningkatakan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas serta etika berekendara. Sudah banyak edukasi dan aturan yang telah diatur undang undang, namun masih disepelekan. Edukasi dari sosial media dan media iklan lainnya sudah sering disampaikan. Penegakan dan pengaturan lalu lintas juga sudah dilakukan. Mungkin dengan cara pembatasan kendaraan yang beredar dapat mengurangi permasalahan. Mengubah regulasi baru tentang penggunaan kendaraan umum yang lebih diutamakan. Hal tersebut memungkinkan untuk mengubah atau mengurangi jumlah pelanggaran mengenai etika dalam berkendara.

Kesimpulan

            Dalam berkendara banyak hal yang harus kita ketahui. Seperti memahami etika berkendara, menaati aturan lalu lintas, menghargai pengguna lainnya, dan sadar terhadap lingukan sekitar. Kita harus sadar akan hal yang mungkin kita anggap benar, namun dimata orang lain maupun peraturan salah. Mulai sekarang kita harus membantu menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman dan beradab. Mulai dari diri senditi dan hal hal kecil. Hal ini akan mebuat kita nyaman dalam berkendara. Tanpa harus merasa paling benar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun