Mohon tunggu...
Mahda Safira Chumairo
Mahda Safira Chumairo Mohon Tunggu... Mahasiswa / Universitas Negeri Islam Sunan Ampel

Haii.. Saya Mahda Safira Chumairo' seorang mahasiswa UIN Sunan Ampel di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan program studi Ekonomi Syariah semester 4

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggali Nilai-nilai Islam dalam Bantuan Internasional: Dari Zakat hingga Pemberdayaan Sosial

16 Maret 2025   20:35 Diperbarui: 16 Maret 2025   20:35 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bantuan internasional berbasis nilai-nilai Islam kini semakin menonjol sebagai model alternatif yang holistik dan berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan konvensional yang kerap diwarnai kepentingan politik atau ekonomi, negara dan organisasi Muslim mengedepankan prinsip keadilan sosial, solidaritas umat, dan pertanggungjawaban moral dalam skema bantuan mereka. Dua pilar utama mendasari bantuan kemanusiaan dalam Islam: At-Takaful Al-Ijtima'i (jaminan sosial kolektif) yang mewajibkan solidaritas antarumat, dan Maqashid Asy-Syari'ah (tujuan syariat) yang menekankan perlindungan jiwa, akal, keturunan, harta, dan agama. Konsep ini tercermin dalam praktik zakat, infak, dan sedekah yang tidak hanya bersifat karitatif tetapi juga memberdayakan. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an:

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-Baqarah: 177).

Dalam konteks global, Arab Saudi melalui KSRelief menjadi pionir dengan menyumbang 1.1% GNI (rasio tertinggi global sejak 1970). Di Yaman, mereka membangun 224 proyek air bersih, 152 fasilitas kesehatan, dan program pemberdayaan perempuan senilai $4.2 miliar (2015-2020). Organisasi Kerjasama Islam (OIC) juga berkontribusi dengan membentuk dana darurat $500 juta untuk Afghanistan melalui Bank Pembangunan Islam, menyasar 1 juta anak risiko malnutrisi. Bantuan ini dikelola secara transparan dengan melibatkan PBB dan WHO. Di Indonesia, model bantuan ini terlihat melalui Muhammadiyah AID yang menyalurkan bantuan ke 27 negara termasuk Rohingya dan Ukraina dengan menggunakan Emergency Medical Team bersertifikat WHO untuk akses tanpa visa darurat. Selain itu, Indonesian AID (LDKPI) sejak 2019 telah memberikan Rp523,56 miliar untuk 97 negara. Di Palestina, bantuan Rp86,07 miliar mencakup telemedicine dan rekonstruksi rumah sakit. BNPB juga mengirim 3 juta dolar AS untuk Yaman, Sudan, dan Palestina tahun 2024, termasuk 268.000 paket sembako dan peralatan medis.

Analisis pola unik dari bantuan internasional berbasis Islam menunjukkan bahwa pendekatan ini bersifat holistik dengan kombinasi bantuan darurat (makanan, obat) dan pembangunan berkelanjutan (sumur, sekolah). Selain itu, terdapat institusionalisasi melalui pembentukan badan khusus seperti KSRelief (2015) dan LDKPI (2019), serta netralitas dalam distribusi bantuan yang ditunjukkan oleh Muhammadiyah yang menolak tendensi politik/agama. Skala global juga terlihat dari distribusi bantuan Indonesia yang mencapai 37% ke Asia dan 27% ke Afrika, mencerminkan solidaritas Selatan-Selatan. Para ahli menilai model ini menjawab kritik terhadap bantuan Barat yang sering terfragmentasi. Seperti kata Direktur KSRelief: "Kami tidak membagi penerima berdasarkan agama, tapi berdasarkan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak." Dengan pendekatan berbasis nilai namun inklusif ini, dunia Islam membuktikan bahwa etika dan efektivitas bisa berjalan beriringan dalam diplomasi kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun