Salah satu ajaran Islam, yang banyak diklaim sebagai bagian dari budaya Islam adalah jilbab.Ayat-ayat yang berbicara mengenai jilbab ini turun untuk merespon kondisi dan konteks budaya masyarakat, yang penekanannya kepada persoalan etika, hukum dan keamanan masyarakat dimana ayat itu diturunkan.Dalam Islam wanita harus menutup tubuhnya dalam pergaulan dengan laki-laki yang secara hukum tidak termasuk muhrimnya dan tidak boleh memamerkan dirinya.Dalam Islam, penekanan fungsi jilbab adalah untuk menutup aurat, yaitu menutup anggota tubuh tertentu yang dianggap rawan dan dapat menimbulkan fitnah. Selain itu sebagai wujud nyata bentuk penghormatan terhadap wanita.(Murtad}a Mut{ahari, H{ija>b: Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung:, Mizan, 1995, 13.)
Al-Khimr () secara bahasa berarti "tutup kepala".12Dan al-Albniy mengatakan bahwa makna inilah yang dimaksudkan setiap kali al-sunnah menyebutnya secara mutlak; seperti hadis tentang mengusap sepatu (khuff) dan khimr.Adapun Jilbb menurut al-Albniy adalah kain yang dipakai wanita (untuk menyelimuti tubuhnya) di atas pakaiannya.(Muhammad Niruddn al-Albniy, Jilbb al- Mar'ah al-Muslimah f al-Kitb wa al- Sunnah. Ammn: al-Maktabah al-Islmiyyah, 1413, 83).
Artikel ini membahas pentingnya hijab dalam Islam dan bagaimana hijab digunakan sebagai simbol fundamentalisme Islam. Penulis berargumen bahwa jilbab harus dilihat sebagai ekspresi iman pribadi daripada pernyataan politik. Artikel tersebut juga menunjukkan bahwa hijab dapat digunakan sebagai kritik terhadap fundamentalisme Islam dengan mempromosikan interpretasi Islam yang lebih moderat dan inklusif. Secara keseluruhan, artikel ini bertujuan untuk mengklarifikasi posisi hijab dalam Islam dan mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perannya dalam masyarakat Muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H