PENGERTIAN DAN JENIS PERGERAKAN LEMPENG
Pergerakan lempeng merupakan bergeraknya lapisan bumi bagian atas atau dalam ilmu geologi disebut lempeng yang mengapung di atas inti bumi yang cair dan sangat panas. Pergerakan lempeng berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan manusia, namun dapat terukur sebesar 0-15 cm per tahun.
Menurut perkembangan ilmu lempeng tektonik yang berasal dari pemikiran Alfred Wegener (1912) dalam bukunya The Origin of Continent and Oceans, ada tiga jenis pergerakan lempeng. Pertama, gerakan divergen yaitu pergerakan antar lempeng yang saling menjauhi. Kedua, gerakan konvergen yaitu pergerakan antar lempeng yang saling mendekati dan terjadi tumbukan.Â
Pada gerakan konvergen, salah satu lempeng akan masuk ke bawah lempeng lain yang mendekatinya, dikarenakan perbedaan berat jenis yang berbeda.Â
Lempeng dengan berat jenis yang lebih besar akan masuk ke bawah lempeng dengan berat jenis lebih ringan. Peristiwa ini dinamakan dengan penunjaman atau subduction. Ketiga, gerakan transform yaitu pergerakan lempeng yang saling bergesekan dalam posisi yang sama namun dengan arah yang berbeda.
Tapi beberapa lempeng dengan arah yang sama juga dapat terjadi gerakan transform dikarenakan beda kecepatan geraknya sehingga dapat terjadi gesekan.
DAMPAK PERGERAKAN LEMPENG BAGI BUMI
Pengaruh terbesar pergerakan lempeng bagi bumi yaitu terpisahnya benua-benua yang dimana dahulunya hanya ada satu benua di bumi ini yang disebut dengan Pangea. Hal ini merupakan sebuah hipotesis pergeseran benua (continental drift) dari teori tektonik lempeng pemikiran dari Alfred Wegener.Â
Dengan adanya pergerakan lempeng, benua menjadi beberapa bagian seperti yang kita kenal sekarang yaitu Asia, Eropa, Amerika, Afrika, Australia, dan Antartika. Bahkan beberapa benua dan pulau mengalami beberapa kali pecahan akibat dari pergerakan lempeng yang terus bergerak.
Pergerakan lempeng juga mempengaruhi struktur bumi saat sekarang ini. Gerakan divergen mengakibatkan melebarnya dasar samudra. Gerakan konvergen dapat membentuk pegunungan tinggi seperti pegunungan Himalaya dan sejenisnya.Â
Gerakan konvergen juga menyebabkan terbentuknya parit samudra, palung di dasar samudra seperti palung Mariana dan sejenisnya. Gerakan transform dapat mengakibatkan patahan di jalur transform akibat dari besarnya gaya gesekan yang terjadi.