Mohon tunggu...
Maratul Hazki
Maratul Hazki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S.Ak on going

Selanjutnya

Tutup

Money

Persaingan Harga yang Kerap Terjadi di Supermarket

4 Juni 2021   09:39 Diperbarui: 4 Juni 2021   09:48 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebuah strategi penetapan harga lain yang sangat lazim adalah penjualan dengan harga obral (sale pricing). Kita semua pasti sudah terbiasa datang ke sebuah toko yang memajang ratusan barang yang dijual dengan harga yang lebih murah sampai-sampai kita sering bergumam dalam hati mengapa toko-toko berbuat begini.

Ketika anda memikirkan dengan serius, ternyata itu cara menetapkan harga yang membingungkan. Yang dilakukan dalam penjualan obral adalah menurunkan harga rata-rata dari yang biasa dipasang di gerai atau toko. Tapi yang saya bingungkan mengapa menurunkankan harga sampai 30% untuk sekian jenis barang dua kali dalam setahun misalnya, padahal dapat diturunkan 5% saja setiap bulannya selama setahun? hmm membingungkan bukan?

"Mengubah-ubah harga sangat merepotkan karena harus mengganti label harga dan memasang iklan baru, lantas mengapa menganggap wajar kebiasaan ini untuk merepotkan dengan menggabungkan harga maksimum dan minimum" (pikir saya)

Salah satu penjelasan untuk ini adalah obral merupakan salah satu bentuk self-marketing. Jika ada pelanggan yang sengaja berkeliling toko untuk berhemat sedangkan yang lain tidak demikian. Nah, cara paling ampuh bagi toko adalah dengan memasang harga tinggi untuk menguras dompet pelanggan setia (yang malas) atau menurunkan harga untuk menguras dompet para pemburu harga murah.

Dari ulasan di atas, situasi yang sering terjadi adalah ketika dua supermarket yang bersaing untuk mendapatkan pembeli yang sama. Sebagaimana yang telah kita bahas, sulit bagi salah satu diantara keduanya untuk lebih mahal daripada yang lain tanpa kehilangan sebagian besar pembeli, maka keduanya akan memasang harga yang sama untuk sebagian besar barang yang sama juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun