Mohon tunggu...
Maulana Hayatullah
Maulana Hayatullah Mohon Tunggu... Editor - sekolah tinggi di universitas islam negeri sunan ampel, dan fokus dalam ilmu jurnalistik

saya seorang yang memiliki ke pribadian NFT-J, yang mempunyai hobi membaca dan saya suka sekali mencari wawasan baru, seperti melakukan yang tidak pernah saya lakukan, dan sekarang saya menempun pendidikan tinggi universitas islam negeri sunan ampel di jurusan filsafat, serta aktif di organisasi di bidan desainer.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menuju Negara Ideal di Tangan Masyarakat Kebingungan

28 November 2023   15:24 Diperbarui: 28 November 2023   15:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/foto/grafik-grafik-digital-pasar-saham-pada-konsep-tampilan-led-tampilan-besar-harga-dan-gm1203570997-345972085

Prespektif Negara Ideal Menurut Filsuf Demosthenes

Menurut pendapat Demosthenes, tentang negera ideal adalah "negara yang didasarkan pada prinsip demokrasi". Demosthenes adalah seorang negarawan dan orator yunani kuno yang memiliki pandangan yang mendalam terkait dengan pemerintahan dan dunia polotik. Walaupun tidak ada ungkapan secara langsung dari Demosthenes mengenai unsur-unsur yang diperlukan dalam mewujudkan negara, namun pandangannya tentang retorika dalam politik memberikan wawasan yang penting. Dalam pandangan Demosthenes, retorika atau keahlian berbicara di depan umum sangan penting dalam demokrasi. Ia menekankan untuk semangat yang berkobar-kobar, dan kecerdasan pikiran merupakan hal yang diperlukan dalam retorika.

Demokrasi ialah sistem pemerintahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat. Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin dan menentukan kebijakan negara. Namun naasnya, berbeda dengan negara nusantara ini, yang dimana masyarakat itu sendiri memiliki problem dalam kedaulatan mereka, yang membuat mereka kebingungan atas prinsip-prinsip yang sudah menjadi landasan dalam negara, dengan sistem pemerintahan yang termonopoli oleh kelompok-kelompok tertentu dengan berlandaskan hasrat pribadi.

Faktor Kebodohan Masyarakat

Mungkin para pembaca mempertanyakan apa faktor dibalik kebodohan masyarakat lebih tepatnya di indonesia? Dan apa saja dampak buruk dari faktor kebodohan tersebut? Maka penulis disini akan mengulas pertanyaan tersebut, dengan mengambil dari beberapa sumber yang akurat untuk memberikan jawaban sebaik mungkin. Jawabannya adalah bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab adanya kebodohan masyarakat di indonesia anatara lain, Pendidikan yang kurang merata di seluruh wilayah indonesia serta kurangnya akses pendidikan yang baik sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman tentang isu-isu penting. Media juga menjadi faktor kebodohan masyarakat indonesia yang dimana media memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk opini dan persepsi masyarakat. Jika media tidak memberikan informasi yang akurat, seimbang, dan berimbang, maka masyarakat dapat terpengaruh oleh propaganda atau berita palsu yang dapat memnyebabkan pembusukan.

Dalam pandangan dari Demosthenes tentang demokrasi memiliki arti bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama, terlepas dari status sosial, ekonomi, atau agamanya. Demosthenes juga berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling efektif dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.

Oleh karena itu rakya dapat memilih pemimpin yang bisa membawa negara ini menjadi negara ideal dengan harapan bisa bertanggung jawab kepada rakyat dan akan bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warga negara. Namun, harapan yang ada di tangan masyarakat itu sudah terkotori oleh mereka sendiri, dengan tidak adanya kesadaran mereka bahwa untuk menuju negara ideal membutuhkan sistem pemerintahan yang efektif dan mereka tidak menyadari bahwa hal itu ada di gemgaman mereka, justru mereka mengangap pemimpin yang harus dipilih adalah ia yang memiliki harta banyak serta memberikan uang secara sukarela kepada masyarakat, yang hal itu sangat bertolak belakang dengan norma-norma yang di tetapkan oleh negara.

Membangun Jiwa Masyarakat Yang Sedang Tertidur Lelap

Pada prinsip demokrasi Demosthenes berpendapat bahwa diperlukan pendidikan yang berkulitas. Pendidikan yang berkulitas akan mengajarkan warga negara tentang pentingnya demokrasi dan tanggung jawab warga negara dalam demokrasi. Pendidikan juga akan mengembangkan potensi warga negara untuk menjadi warga negara yang aktif dan demokratis. Dalam konteks ini, pendidikan yang mengcakup pendidikan kewarganegaraan, sejarah, dan filsafat politik dapat membantu masyarakat memahami konsep dan prinsip-prinsip yang terkait dengan negara ideal. Serta pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses pembangun negara ideal dengan melalui dialog, diskusi, dan partipasi aktif dalam kegiatan sosial dan politik.

Dengan melibatkan masyarakat, mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan dan nilai-nilai yang ingin dicapai. Karena akan meningkatkan legitimasi  pemerintah dan memperjuangkan hal-hak mereka, untuk melibatkan masyarakat dalam pemerintah, ialah dengan melakukan pemilihan umum yang jujur dan adil, karena dengan memilih pimimpin yang adil dan jujur akan lebih menjamin hak masyarakat, juga salah satu untuk menciptakan negara ideal ialah dengan menciptakan ruang publik, sebab dengan adanya ruang publik masyarakat akan lebih mengerti tentang dunia politik, karena hal ini  juga bisa menjadi langkah membangunkan jiwa masyarakat, yang dimana masyarakat bisa berkumpul melakukan diskusi, dan berekspresi.

Ruang publik yang tersedia akan memdorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik, juga mengembangkan media massa yang bebas dan independen. Hal ini akan membuat masyarakat lebih memahami proses politik dan berpatisipasi secara lebih efektif. Pandangan tersebut memberikan kita pemahaman bahwa melibatkan masyarakat dalam pemerintah adalah hal yang penting untuk mewujudkan negara yang ideal.

Kesimpulan

Perlu digaris bawahi bahwa terciptanya sebuah negara ideal itu harus adanya kesadaran serta pemahaman dari semua warga negara terhadap idealnya sebuah negara. Oleh  sebab itu, tidak akan pernah tercipta negara ideal, jika masyarat tetap menggunakan kebodohannya dalam memilih pemimpin yang tidak akan membawa negara ini lebih maju. Kemudian akan adanya kebutaan masyarakat terhadap moneypolitic dengan mengatas namakan "pesta demokrasi" yang dimana mereka termanipulasi oleh para pejabat-pejabat negara yang tidak bertanggung jawab terhadap kewajibannya atas negara. Maka penting bagi kita untuk membuka pikiran masyarakat dengan cara memberikan fasilitas pendidikan yang baik, serta memberikan sebuah ruang bagi masyarakat untuk berdialog, dan berdiskusi tentang bagaimana negara ini menjadi negara yang ideal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun