Mohon tunggu...
Mh Asdar
Mh Asdar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mata Kuliah Teori Belajar dan Konsep Mengajar Universitas Pelita Harapan

Non Sibi Sed Patriae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Multiple Intelligences in Learning

18 November 2021   10:56 Diperbarui: 18 November 2021   11:24 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Multiple Intelligences secara singkatnya, menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda dan kecerdasan yang berbeda yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang memiliki kecerdasan masing-masing sampai batas tertentu, tetapi selalu ada kecerdasan utama atau yang lebih dominan. Seperti beberapa dapat belajar dengan sangat baik dalam lingkungan berbasis linguistik (membaca dan menulis), yang lain lebih baik diajarkan melalui pembelajaran berbasis logika matematika. Yang lain lagi paling diuntungkan dari kecerdasan kinestetik-tubuh (belajar sambil melakukan dengan tangan).

Howard Gardner dari Universitas Harvard pada awalnya mengidentifikasi tujuh kecerdasan yang berbeda. Menurut Gardner dalam teorinya yang muncul dari penelitian kognitif adalah mendokumentasikan sejauh mana siswa memiliki jenis pikiran yang berbeda dan karena itu belajar, mengingat, melakukan, dan memahami dengan cara yang berbeda. 

Secara lebih rinci, teori tersebut mengusulkan bahwa kita semua dapat mengetahui dunia melalui bahasa, analisis logis-matematis, representasi spasial, pemikiran musik, penggunaan tubuh untuk memecahkan masalah atau membuat sesuatu pemahaman tentang individu lain dan pemahaman tentang diri kita sendiri.

Keragaman ini, menurut Gardner, seharusnya berdampak pada cara orang dididik. Dia menyatakan bahwa perbedaan ini menantang sistem pendidikan yang mengasumsikan bahwa setiap orang dapat mempelajari materi yang sama dengan cara yang sama dan bahwa ukuran universal yang seragam sudah cukup untuk menguji pembelajaran siswa.

Gardner mengklaim bahwa semua manusia memiliki kecerdasan ganda. Kecerdasan ganda ini dapat dipupuk dan diperkuat atau diabaikan dan dilemahkan. Penelitiannya dari tahun 1991 mengidentifikasi ada total sembilan kecerdasan:

  • Kecerdasan Verbal-Linguistik: Keterampilan verbal yang berkembang dengan baik dan kepekaan terhadap suara, makna, dan ritme kata.
  • Kecerdasan Matematika-Logis: Kemampuan untuk berpikir secara konseptual dan abstrak, dan kapasitas untuk membedakan pola logis atau numerik.
  • Kecerdasan Musikal: Kemampuan untuk menghasilkan dan menghargai ritme, nada, dan timbre.
  • Kecerdasan Visual-Spasial: Kapasitas untuk berpikir dalam gambar dan gambar untuk memvisualisasikan secara akurat dan abstrak.
  • Kecerdasan Kinestetik-Jasmani: Kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek dengan terampil.
  • Kecerdasan Interpersonal: Kemampuan untuk mendeteksi dan merespon dengan tepat suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain.
  • Kecerdasan Intrapersonal: Kapasitas untuk menyadari diri sendiri dan selaras dengan perasaan, nilai, keyakinan, dan proses berpikir batin.
  • Kecerdasan Naturalis: Kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan tumbuhan, hewan, dan benda-benda lain di alam.
  • Kecerdasan Eksistensial: Kepekaan dan kapasitas untuk menjawab pertanyaan mendalam tentang keberadaan manusia, seperti makna hidup, mengapa kita mati, dan bagaimana kita sampai di sini.

Semua orang memiliki beberapa tingkat kecerdasan masing-masing, sebagian besar akan mengalami kecerdasan yang lebih dominan yang memengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

Beberapa mungkin merasa mustahil untuk mengajar semua gaya belajar. Namun, guru dalam era digital dapat bmenggunakan multimedia sehingga menjadi lebih mudah. Ketika guru mulai memahami gaya belajar secara lebih efektif salah satunya dengan multimedia. Multimedia secara inheren berbicara dengan berbagai jenis preferensi pembelajaran yang dimiliki satu orang dan memiliki potensi untuk memberikan pengetahuan kepada kelas atau kelompok yang beragam.

Pendidik secara positif menanggapi teori Gardner. Ini telah dianut oleh berbagai ahli teori pendidikan dan secara signifikan diterapkan oleh guru dan pembuat kebijakan untuk masalah sekolah. 

Banyak sekolah di dunia telah berusaha menyusun kurikulum sesuai dengan kecerdasan dan merancang ruang kelas bahkan seluruh sekolah untuk mencerminkan pemahaman yang dikembangkan Howard Gardner. Semua kecerdasan diperlukan untuk menjalani hidup dengan baik. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan semua kecerdasan, bukan hanya dua yang pertama dari kecerdasan verbal-linguistik atau matematika-logis yang secara historis telah didahulukan. Namun, perlunya juga pengembangan kecerdasan yang lain sesuai dengan kemampuan dan kapasitas siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun