Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ditegurnya Aku dengan Kematian

3 September 2011   18:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum cukup sepekan saya melihat pasangan Saiful Jamil dan Virginia Anggraeni menjadi bintang tamu di salah satu infotainment, saya kemudian dikejutkan dengan berita bahwa Saiful Jamil kembali menduda. Kali ini bukan menduda karena menceraikan istrinya tetapi ditinggal mati oleh istri yang belum lama dinikahinya.

Kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang Km 97 ke arah Jakarta, sekitar pukul 10.00, Sabtu (3/9), ini diduga oleh keteledoran Ipul (sapaan akrab Saiful Jamil) yang sudah mendapatkan firasat buruk dengan kondisi mobil Avanza sejak akan dikendarai. Selan itu, Ipul juga mengaku merasakan kantuk ketika membawa kendaraan Avanza yang bernomor polisi B 1843 UFU tersebut.

Egi, sapaan akrab istri Ipul, harus menjadi korban (mati ditempat kejadian) dari kecelakaan tersebut. Sementara penumpang lainnya mengalami luka-luka segera dibawa ke rumah sakit terdekat, sedangkan Ipul sendiri mengalami luka ringan saja. Egi, anak ketiga dari tiga bersaudara, meninggal dalam keadaan hamil. Hal ini juga dikatakan oleh ayah Egi saat berada di pemakaman.

Namun, saya sangat salut dengan sikap spontan Ipul karena mengembalikan semuanya kepada Allah.

"Innalillahi wainnailaihi roji'un. Dia istri yang insya Allah sholehah. Saya sudah melakukan yang terbaik buat istri saya", ucap Ipul dengan wajah sedih dan juga menangis.

Yah, Innalillahi wainnailaihi roji'un... Segala sesuatu dari Allah dan akan kembali pada Allah...

Kematian kemudian kembali mengingatkanku bahwa siapa saja akan mendapatinya... Semakin jarum jam memutar dan semakin berlalunya waktu maka waktu datangnya kematian juga semakin dekat... Betapa ia adalah sesuatu yang tak dinanti tetapi selalu akan datang pada siapa saja yang sudah berguguran namanya di sebuah pohon takdir yang hanya Allah yang mengetahuinya...

Kemudian aku bertanya pada diri sendiri, kapankah masaku??? Apakah setelah ia datang, aku benar-benar telah mampu melewatinya dengan bahagia??? *tertegur kembali*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun