Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lebaran Minimalis, Sederhana Tetapi Penuh Makna

31 Maret 2025   21:01 Diperbarui: 31 Maret 2025   21:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture Edit pribadi by Canva

Perantau tidak akan pernah lepas dengan drama mudik. Berusaha diminimalisir tetap saja ada riak meski kecil. Semua harus diterima karena memang momen Lebaran hanya ada sekali dalam setahun, untuk Idulfitri. Untuk itu, meski harus dirayakan dengan sangat minimalis yang penting tetap membekas dan memberikan makna yang dalam.

Sama halnya dengan Lebaran kali ini di keluarga suami saya. Biasanya kakak ipar akan menyuguhkan berbagai jajanan kue kering, tetapi karena sesuatu dan lain hal tidak ada lagi kue kering. Tamu-tamu disuguhkan dengan jajanan ringan yang praktis karena kebanyakan juga yang datang adalah anak-anak tetangga, masih kecil dan sangat senang dengan itu. 

Tak hanya itu, saya dan suami berhasil untuk tidak memaksakan harus seragam bahkan anak-anak yang terlihat difoto dan memakai seragam, itu adalah seragam yang dibelikan neneknya beberapa tahun lalu. Baru dipakai karena saat diberikan masih sangat kebesaran buat anak-anak. Makanya anak-anak tetap bahagia meski sebenarnya pakaian mereka masih kami permak supaya bisa dipakai tahun ini. Lumayan tidak beli dulu karena menghemat pengeluaran yang belum urgent. 

Sudah Banyak yang Pergi Lebih Dahulu

Ini sebenarnya paling menyesakkan dada. Ketika bersilaturahim ke rumah saudara ibu mertua, rasanya banyak yang berbeda. Paling terasa adalah anggota keluarga yang satu per satu tiada. Pergi meninggalkan lebih dahulu dan tentunya keluarga dekatnya, seperti istri dan anak-anaknya, lebih merasakan kehilangan itu. Apalagi yang baru-baru saja kehilangan. Rasanya menguras air mata di hari Lebaran. 

Anggota keluarga semakin berkurang dan makin minimalis. Namun, kami percaya bahwa itulah takdir yang paling baik meski rasanya tidak sanggup jika mengalaminya sendiri. 

Semua anggota keluarga merayakan dengan biasa saja. Tidak ada yang mencolok satu sama lain. Kecuali memang ada saja satu anggota keluarga yang sejak dulu dikenal sebagai biangnya keonaran. Namun, makin dewasa makin dipahami dan sebaiknya tidak dilayani supaya keonarannya tidak menjadi-jadi. Sebab, kita tak pernah tahu Lebaran tahun selanjutnya masih bisa bertemu satu sama lain atau tidak. Jadi, dibiarkan saja asalkan tidak mengganggu. 

Masak Sederhana

Kalau dulu seringnya ada lebih dari 5 jenis menu di atas meja untuk disantap saat Lebaran, tahun ini cukup ada 3 jenis saja dan hanya 1 yang dengan menu daging ayam (baca:opor). Hal ini karena harga sangat naik di hari jelang Lebaran apalagi di daerah Kertosono sehingga untuk membelinya tetap menunggu harga standar lagi. 

Masak yang sederhana saja seperti Telor Petis, Opor dan juga Jangang Manisa memang sangat membantu untuk menghadirkan Lebaran minimalis tapi penuh makna. Ketiga jenis menu ini adalah menu semua anggota keluarga, muali dari yang bsar sampai yang kecil, makanya selalu berusaha disiapkan. Semuanya demi membahagiakan satu sama lain. 

"Ayam kok sederhana?" 

Ada saja yang nyeletuk seperti ini karena dianggap menu ayam bukan hal sederhana. Namun, bagi kami yang suka dengan menu bahan daging sapi, tentu menu dengan daging ayam adalah menu sederhana. Di samping semua anggota keluarga suka, harganya juga masih lebih rendah dibanding daging sapi sehingga masih sangat worth untuk dianggap sederhana. Lagipula dimasak menjadi opor saja, anak-anak sudah senang semua. 

Lebaran Minimalis, Angpao Raya Pun Turun Drastis

Sedih? Oh, tentu tidak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun