"Anak ibu harus dirawat kembali karena Bilirubin sangat tinggi daripada bayi pada umumnya."
"Penyebabnya apa ya, Dok?"
"Mungkin ibu masih kurang ASI-nya pasca sectio sehingga si bayi masih mengonsumsi ASI kurang dari seharusnya."
"Lalu, berapa lama akan dirawat kembali?"
"Biasanya 1-2 hari, Bu. Tergantung kondisi anaknya juga. Makanya ibu harus selalu berikan ASI setiap 2 jam. Nanti dimasukkan ke dalam botol karena bayi sedang dalam inkubator penyinaran."
"Baik, Dok."
***Â
Masih teringat jelas sekali bagaimana paniknya sebagai orang tua ketika menghadapi masalah saat anak pertama lahir. Mulai dari kagetnya saya ketika keputusan harus operasi, ditambah lagi harus di rumah mertua untuk sementra. Di mana terjadi culture shock yang sangat terasa karena terlalu banyak aturan yang tidak sesuai medis.Â
Alhasil saya mengalami yang namanya stress sebagai ibu muda baru. Belum lagi harus mengikuti aturan yang sangat menyiksa diri saya sebagai ibu yang butuh positive support system saat itu. Akhirnya wajar kalau ASI saya seret. Belum karena alasan operasi, juga psikis saya terganggu sekali dengan aturan adat yang ingin sekali saya hancurkan saat itu. Namun, apa daya saya sebagai menantu sungguh hanya bisa mengikuti sambil teriak dalam hati dan akhirnya bertengkar berkali-kali dengan suami yang menurut saya juga tidak membantu sama sekali.Â
Lalu, seiring waktu, saya kemudian flashback kondisi kehamilan anak pertama kok bisa langsung mengagetkan begitu. Keputusan operasi ini seolah petir siang bolong. Soalnya saya takut meja operasi dan yang kedua saya jauh dari keluarga kandung. Akhirnya ada satu momen saya menyalahkan diri karena saat hamil masih kurang maksimal menjalani kehamilan. Dan inilah yang saya maksudkan juga adalah keliru memilih klinik sejak awal. Soalnya, masa-masa keputusan harus operasi baru diketahui setelah air ketuban pun nyaris habis waktu itu.Â
Jadi, bagi saya tips memilih klinik itu antara lain: