Kehidupan serba canggih membuat segalanya jadi penuh kemudahan. Tidak jarang membuat tubuh mager karena semua dimanjakan. Mau ini dan itu menggunakan produk teknologi dengan pesan antar misalnya. Bahkan di rumah saja, banyak alat elektronik yang semuanya beroperasi tinggal pencet sini pencet sana.
Hasilnya banyak yang akhirnya jadi mager. Kehidupan berjalan seolah sangat instan. Apa-apa tinggal pesan antar. Bahkan olahraga pun semua serba digital. Jika sudah begini, tidak jarang pasien yang ada di rumah sakit mayoritas belum tua semua. Banyak yang masih usia produktif.
Pasalnya, belakangan ini banyak keluhan terkait orang-orang yang bangun tidur tetapi badan terasa pegal-pegal, kepala pusing bahkan kedua kaki terasa berat untuk melangkah. Selain pola hidup yang semua serba instan di atas, kepala dan mata terlalu banyak terpapar dengan berbagai jenis layar.
Bagaimana tidak, berbagai perangkat teknologi pun memanjakan banyak orang. Berbagai jenis hiburan pun membuat user jadi bermanja dan berjam-jam menikmati dan semua menyasar segala jenis usia. Usia 50 tahun pun begitu. Makanya dianggap bahwa usia 50 tahun jadi malas dengan membiasakan pola hidup sehat.
Faktanya, usia 50 tahun bukan penghalang untuk terus hidup sehat. Bahkan Frank Hu yang menjabat sebagai Ketua Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan memperlihatkan hasil adanya pertambahan usia sekitar 10 tahun bagi peserta penelitian setelah melakukan penerapan pola hidup sehat.
Hasil ini pun sudah dipublikasi di British Medical Journal dan menjadikan sebagai referensi bahwa orang-orang makin memperbaiki pola hidup di usia 50 tahun ke atas. Alasannya untuk menghindari penyakit berat seperti diabetes, kanker bahkan penyakit jantung yang menjadi silent killer.
Kebiasaan hidup sehat tidak hanya dilakukan dengan berolahraga rutin, mengurangi begadang, menghindari rokok dan asap rokok, menjadikan berat badan ideal tetapi juga mengonsumsi jenis makanan yang baik untuk tubuh berdasarkan usia.
Pengolahannya pun benar-benar diupayakan sesehat mungkin sehingga tubuh juga memberikan respon yang baik. Salah satunya mengonsumsi minuman dari tanaman rimpang sebagai bahan-bahan alami yang dikenal memiliki khasiat karena mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid, asam fenolat, kurkumin, sterol, kapsaisin, dan monoterpen.
Senyawa-senyawa inilah yang kemudian memberikan efek terbaik bagi tubuh karena selain sebagai menjaga daya tahan tubuh, juga bisa memberikan manfaat sebagai anti inflamasi, anti bakteri bahkan orang tua dulu memang menjadikan tanaman rimpang ini sebagai obat segala penyakit.
Namun, mengolah tanaman rimpang untuk dikonsumsi sebagai ikhtiar untuk hidup lebih sehat ternyata ada proses yang dilalui. Inilah yang membuat masyarakat kekinian seperti sekarang jadi berpikir untuk mengolah. Akhirnya, dasar kondisi demikian itulah Teh Rimpang Boebeed hadir sebagai solusi bagi mereka yang tidak ingin repot tetapi selalu berupaya hidup sehat.