Jadi, agar tidak boncos bisa perhatikan hal berikut:
Tetapkan Nama-Nama yang Memang Urgent untuk Dikirimkan Bingkisan
Setiap tahun bisa saja berubah. Jika dirasa tidak penting atau belum urgent dikirimkan maka tidak usah dipaksakan. Nama-nama yang urgent adalah yang memiliki keterikatan kerja sama agar hubungan baik tetap terjaga. Istilahnya promosi usaha juga dan mencari daya tarik rekan bisnis agar tetap mau bekerja sama.Â
Saya pernah mendengar seminar dari salah satu pegiat bisnis bahwa "Sebenarnya bingkisan Lebaran itu seperti utang bagi penerimanya. Alasannya, karena yang menerima berusaha untuk mengirimkan balik bingkisan juga. Entah nilainya sama atau tidak tetapi seperti ada kewajiban untuk melakukan hal tersebut."
Nah, dari sini memang perlu benar-benar dipikirkan. Jangan sampai yang kita beri justru malah dijadikan beban, setidaknya beban pikiran dan rasa sungkan.
Tidak Melebihi Budget
Penting sekali ini. Jangan sekali-kali melewatkan dari budget sehingga defisit atau istilah kasarnya harus berhutang. Sebaiknya jangan ya. Sebab memberikan bingkisan ke orang lain dengan status hutang pun tak akan berkah. Kalau tahun ini budget cuma bisa kirim 10 parsel mungkin, yaa segitu saja. Tidak usah dilebihkan.Â
Menyiapkan Produk Bingkisan yang Bermanfaat
'Kan ada tuh yang membuat bingkisan berupa satu set feeding set atau semisalnya yang tidak bisa langsung dikonsumsi. Coba dilihat lagi siapa saja yang akan diberikan dan sebisa mungkin sesuai yang dibutuhkan penerima bingkisan.Â
Misalnya yang menerima masih sekolah, maka sebaiknya bingkisannya jangan berupa seperangkat alat dapur, tidak cocok. Jadi, coba berikan bingkisan berupa peralatan sekolah atau mungkin makanan kesukaannya. Dari situ yang menerima akan sangat suka dan bibirnya pasti melangitkan doa dan rasa terima kasih yang bisa berdampak pada kita juga.Â
***Â
Well, rayakan Lebaran memang kemenangan bagi setiap orang. Semoga bingkisan Lebaran yang sudah kita sebarkan jelang hari raya bisa bermanfaat bagi yang menerima. Kalau pun tahun ini tak ada budget, langitkan doa agar tahun depan bisa melaksanakannya lagi dengan niat berbagi dan meraih pahala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H