Sejak kecil ketika akan masuk bulan Ramadan, saya selalu mendengarkan ayat ini:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," QS Al- Baqarah ayat 183
Nah, dari ayat ini jadi diskusi ringan saya sama bapak dulu waktu masih seumuran SMP-SMA.Â
"Pak, kok yang disapa hanya orang beriman?"
"Memang maunya yang disapa siapa?"
"Ya, harusnya wahai hamba-hambaku gitu."
"Hmm, masalahnya ini memang menyangkut keimanan seseorang, Nak. Begitu banyak manusia yang Allah ciptakan tetapi tidak semua memelihara iman di dalam dadanya."
"Aku termasuk orang beriman yang dipanggil itu nggak, Pak?"
"Ya tergantung. Punya iman nggak? Tahu kenapa iman yang diutamakan saat akan menjalankan ibadah puasa?"
"Kenapa tuh Pak?"
"Orang diajak berlapar-lapar dan haus seharian sementara makanan ada di sekitar kita dan imbalannya cuma Allah yang tahu, kira-kira kuat nggak? Apalagi kalau kita merasa sudah puasa dengan baik tetapi ternyata amalannya tidak diterima. Lelahnya itu apa semua orang sanggup menerimanya dengan keyakinan bahwa Allah sayang sama hambaNya?"