Ramadan bukan ajang untuk bermalas-malasan. Apalagi kalau dijadikan ajang untuk pamer menu makanan. Ramadan hadir justru ingin mendidik kita sebagai hamba Tuhan untuk sedikit merasakan yang namanya kelaparan. Setidaknya ini salah satu hikmah Ramadan.Â
Namun, tidak akan ada aturan ketika manusia tidak sanggup melakukan. Dan Ramadan pun bisa menjadi awal untuk melakukan perubahan. Seperti merencanakan untuk upgrade kemampuan. Â
Nah, pada kesempatan yang diberikan Tuhan sehingga bisa masuk ke Ramadan tahun ini, maka ada 3 target skill yang ingin saya wujudkan selama Ramadan, yaitu:
1. Public Speaking
Ya, hal ini untuk memberikan saya kepercayaan diri untuk ngomong di depan mic dengan suara ala kadarnya. Rencana membuat podcast juga sudah terbentuk sebelum Ramadan tetapi kesibukan dunia nyata masih membuat saya harus pintar membagi waktu di sela-sela waktu kosong di Ramadan ini. Jadinya sekarang masih menunggu seminar atau kuliah di WhatsApp mengenai public speaking ini.
Entahlah kalau menulis lancar dan tidak ada kendala, tetapi ketika ngomong selalu terbata-bata dan ini bukan sekali dua kali. Nah, skill ini saya ingin  butuhkan untuk sharing ilmu pada banyak orang mengenai blogging dan fotografi.Â
2. Belajar Mengelola Keuangan
Pandemi sejak setahun lalu sudah membuat finansial keluarga kami mati enggan hidup segan. Pasalnya pekerjaan saya dan suami bukan pekerjaan yang setiap bulan ada gaji dengan nominal tetap sehingga jauh dari kekhawatiran. Nah, memasuki bulan Ramadan memang secara kasat mata kita puasa, tidak makan dan tidak minum, tetapi bujet untuk sedekah, infaq atau apalah namanya tetap menjadi hal yang harua dipikirkan. Apalagi ada anak yang belajar puasa full dan kami menyediakan reward dengan perjuangan itu.Â
Di bagian inilah saya butuh ilmu atau skill mengelola keuangan agar tidak lebih besar pasak daripada tiang. Harus pandai mengukur mana yang benar-benar urgent apalagi anak dalam waktu dekat juga akan naik ke jenjang pendidikan selanjutnya setelah TK.Â
Untuk itu, saya mencari ilmu dengan webinar, mengikuti instagram live sampai pada berkenalan dengan financial planner yang bisa saya ajak untuk diskusi ringan dan panjang pastinya. Ramadan menjadi momen karena dari kondisi inilah kemudian bisa mengelola kondisi yang lebih kompleks lagi nantinya.Â
3. Belajar Jadi Orang TuaÂ
Seperti yang sudah saya sebutkan bahwa tahun ini anak pertama saya sedang belajar menjalankan puasa full selama Ramadan. Hal ini untuk memberikan saya sebuah spirit dan mindfull sebagai orang tua. Ya, saya memang di rumah saja dan suami pun begitu, tetapi kami tetap sibuk dengan tenggat waktu pekerjaan yang nyaris tiada habisnya. Belum lagi tangan nyaris tak berhenti memegang ponsel karena informasi pekerjaan seringnya masuk lewat ponsel.Â
Nah, Ramadan ini ingin benar-benar menggali ilmunya lagi agar tetap menjadi orang tua yang memiliki high quality bonding dengan anak agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Saya berharap selama sebulan penuh, anak makin memahami bahwa orang tuanya pun belajar dan memang tidak pernah boleh berhenti belajar. Anak dua dengan berbagai keunikannya masing-masing akan memiliki gaya pengasuhan yang berbeda juga. Dan ini bisa sesuatu yang priceless banget dan jadi bahan cerita untuk anak kelak.Â
***Â