Tempe Bang Jarwo, Lahir Pasca Ditutupnya Dolly -- Kalau baca judul di atas, pasti semua orang sudah mengenal kata "Dolly". Siapa sih yang tidak mengenalnya? Bahkan saya sendiri yang bukan penduduk asli Surabaya pun mengenal kata ini. Meskipun pada awalnya saya pikir adalah nama domba yang tersesat di Surabaya, haha.
Lalu, mengapa membahas Dolly kali ini?
Mungkin ada yang bertanya seperti itu dan jawaban saya adalah karena Kawasan Dolly saat ini menyimpan berbagai macam potensi dan keberkahan. Memang, kawasan ini dulunya terkenal dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Segala hal berbau seks di kota Surabaya, pasti akan tertuju pada kawasan ini. Namun, langkah Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang melakukan penutupan lokalisasi Dolly, justru saat ini membuat Surabaya jadi kota yang disegani tingkat dunia.
Beragam prestasi yang sudah diukir oleh Surabaya. Semuanya tidak lain karena kerja cerdas dan kerja keras semua pihak, tanpa terkecuali masyarakat Surabaya sendiri. Hmm... pastinya pemerintah tidak akan mengalami kesuksesan jika tidak ada kesadaran warganya untuk "mau diatur" dan diajak kepada kehidupan yang lebih baik.
Nah, perubahan inilah kemudian yang menarik untuk saya kaji. Setelah Dolly ditutup, banyak warga yang merasakan dampaknya. Kehilangan pekerjaan dan pendapatan, itu sudah pasti. Namun, bukankah Tuhan sudah berjanji bahwa setiap hambaNya yang berusaha untuk jadi lebih baik akan dibantu dalam urusan kehidupannya? Ya, seperti itulah yang terjadi pada warga yang terkena dampak penutupan Dolly.
Lahirnya Tempe Bang Jarwo
Siap sangka dari tempat ini ternyata banyak potensi warga yang akhirnya bermunculan. Salah satu yang menarik adalah usaha Tempe Bang Jarwo.
Awal mengenal tempe Bang Jarwo ini karena saya mengikuti sebuah nationalmeet up di salah satu Cagar Budaya yang ada di Surabaya, yaitu Kantor Pos Kebon Rojo. Saat itu ada peserta yang datang dari luar Surabaya, bahkan luar Jawa, menanyakan oleh-oleh yang bagus dibawa pulang ke kota asalnya. Maka teman-teman panitia waktu itu menyebutkan beberapa produk. Dan Tempe Bang Jarwo masuk ke dalam daftar oleh-oleh yang direkomendasikan.
Saya menyimpan pertanyaan tersebut yang kemudian saya telusuri kemudian. Sebab, untuk bertanya soal Tempe Bang Jarwo pada panitia meet up tentunya tidaklah pas waktunya. Apalagi agenda memang padat waktu itu.