Hadiah Lebaran Terindah itu Saat Temukan Obat untuk Anak yang Tumor - Menjadi ibu adalah impian semua perempuan, bukan? Punya anak sehat, ceria dan menggemaskan menjadi kebahagiaan tersendiri dalam sebuah keluarga. Namun, bagaimana jika kemudian anak yang diharapkan selama kurang lebih 1 tahun 8 bulan kemudian lahir dengan masalah yang sempat membuat stress yang berujung pulang kampung?Â
Ya, saya mengalami ini lebih kurang 4 tahun yang lalu, saat usia anak saya tepat 1 tahun di hari Lebaran. Keputusan saya untuk mudik ke kampung halaman karena alasan anak sakit, bukan lagi diselimuti kebahagiaan karena Lebaran bisa berkumpul bersama keluarga besar saya, waktu itu memang menimbulkan berbagai macam respon dari keluarga besar saya. Tetapi tetap saja, saya harus menjalaninya meskipun dalam kondisi yang sangat khawatir dengan kondisi anak saya.Â
Jadi begini...
Usia 3 bulan, anak saya mengalami pembengkakan di area pipi sehingga mengakibatkan pipinya besar sebelah. Tadinya saya dan suami berpikir kalau itu hanya efek karena keseringan minum ASI di payudara saya sebelah kanan. Kami biarkan tanpa pikiran macam-macam. Tetapi pertumbuhan bengkak di pipi itu menjadi besar dua kali lipat dari sebelumnya. Bahkan terlihat urat pipi anak saya muncul. Pastinya untuk anak balita yang berkulit putih dan berjenis kelamin perempuan saat itu, sungguh jadi tidak cantik dilihatnya.Â
Berupaya kami mencari obat kesana-kemari. Brwosing sana, baca situ. Hingga kemudian kami benar-benar tidak tahu lagi harus seperti apa. Biaya yang kami keluarkan pun sudah terbilang banyak. Saya yang sifatnya panikan dan terkadang marah, seringkali menangis dan bertanya pada Allah ada apa gerangan sehingga cobaan ini datang lagi.Â
Ya, awal menikah kami harus mengalami sedikit "guncangan ekonomi", setelah reda dan teratasi, anak kami lagi yang kemudian menguji kesabaran kami. Waktu itu, saya benar-benar sudah tidak bisa berpikir selain untuk segera pulang. Apalagi memang sedang dalam suasana Ramadan dimana kejadian pipi anak saya membengkak dengan jelas dan ah sungguh tidak sedap dipandang.Â
Maka saya pun mengontak ibu untuk mencoba cari tahu adakah gerangan di kampung saya yang pernah mengalami hal serupa atau tidak. Ibu saya pun tidak bisa membantu banyak, hingga seorang tetangga datang dengan iba dan memberikan informasi bahwa ada pengobatan alternatif yang sekiranya bisa dicoba. Dan tanpa pikir panjang saya ke tempat pengobatan tersebut yang belokasi tidak jauh dari rumah saya di kampung halaman.Â
Anak saya yang saat itu sedang menanti usia 1 tahun di tanggal yang sama dengan Idul Fitri 4 tahun lalu, tak merasakan sakit atau apapun. Tetap ceria meskipun saya dan suami selalu khawatir kalau pembengkakan di pipinya bisa terluka karena keaktivan si anak.Â
Mungkin sudah jalan dari Allah dan jawaban atas doa kami sepanjang usia anak jelang 1 tahun (terhitung pembengkakan usia 3 bulan), pengobatan alternatif tersebut memberikan semacam "angin surga" buat kami. Beliau mengatakan begini:
"Sudah, tidak apa-apa. Anak ini kuat. Bengkak di pipi ini hanya efek pasca operasi karena pihak medis saat mengangkat anak dari perut ibunya."Â
Saya yang mendengar hal tersebut sejatinya tidak percaya sepenuhnya karena kok bisa si nenek tersebut mengatakan demikian sementara dokter anak yang menangani saya operasi dulu mengatakan bahwa ini tumor. Suami pun meminta saya untuk tenang dan mencoba menjalani saja apa yang dikatakan si nenek. Karena pengobatannya pun tidak ada yang aneh, hanya saya diminta untuk meminumkan air yang sudah diberi bacaan doa dari al Qur'an ditambah dengan shalawat.Â