Kali ini, saya sepakat dengan pendapat Ruhut Sitompul, juru bicara partai Demokrat.
Pendapat Ruhut manakah yang saya sepakati?
Seperti yang dimuat di detik.com, Ruhut menyatakan bahwa para menteri yang memasang iklan di televisi sebaiknya mengalihkan anggaran untuk iklan ke para korban bencana alam (Lihat).
Belakangan ini, saya perhatikan beberapa menteri menjadi bintang iklan. Mereka tampil untuk menjelaskan prestasi kementerian yang mereka pimpin atau menjelaskan program-program kementerian mereka.
Saya akui bahwa melakukan sosialisasi program kementrian melalui televisi sangat efektif dan bisa jadi efisien. Itu sebabnya, saya menganggap wajar jika isi iklan yang disajikan adalah tentang sebuah program kementrian yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Contohnya sosialisasi Nomor Induk Kependudukan (Single Identification Number).
Namun, jika menteri mengumumkan pencapaiannya melalui iklan televisi, maka menurut saya hal itu tidak pantas dilakukan. Sebab, prestasi seorang menteri tidak terlalu penting diketahui oleh publik. Lagi pula, yang menilai kinerja seorang menteri pada akhirnya adalah presiden.
Dalam konteks inilah saya sepakat dengan pernyataan Ruhut. Jika menteri hanya mengiklankan prestasinya, maka sebaiknya dana yang digunakan untuk keperluan itu dialihkan saja untuk hal-hal yang lebih penting, misalnya mengumumkan program-program kerja kementrian bersangkutan.
Kesimpulannya, keputusan menteri untuk mengiklankan program kerja yang bermanfaat bagi rakyat hendaknya didukung. Bagi menteri yang hanya ingin menonjolkan prestasinya, sebaiknya tidak melakukannya melalui iklan di televisi.
Makassar, 08 Desember 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H