Hari ini penulis berhadapan dengan sebuah masalah. Datangnya masalah ini pun sangat pagi sehingga sempat mengganggu dan diprediksi gangguannya bakal bertahan lama. Namun, alhamdulillah, prediksi penulis ternyata meleset.
Tak perlu menunggu hingga matahari tepat berada di ubun-ubun, masalah yang tadinya diperkirakan bisa mengganggu dalam waktu yang lumayan lama sudah teratasi. Eh, matahari belum terbenam, malah sebuah opportunity mampir dengan sendirinya. Alhamdulillah.
Jenis masalah, solusi, maupun opportunity yang terbuka tentu tak menarik bagi Anda. Karena poin menariknya adalah ketiga cara sederhana yang saya gunakan untuk menghadapi masalah saya hari ini.
Inilah 3 cara sederhana yang penulis gunakan hari ini untuk menghadapi masalah:
- Saya melihat masalah yang menerpa ini "dari atas".
- Sesaat setelah masalah datang menerpa, perasaan saya "tidak enak". Tidak ingin terpaku pada perasaan, saya kemudian "lari" ke "akal".
- Karena sudah lari ke akal, saya berusaha sekuat tenaga mempertahankan "kesadaran diri" dengan berdzikr dan berdoa, Allahumma 'ij'al li makhraja, warzuqni min haytsu la ahtasib.
Menjelang berbuka puasa, saat flashback sejenak, penulis menemukan bahwa dengan melakukan tiga hal di atas, rentetan peristiwa yang terjadi setelah masalah datang menerpa justru merupakan jawaban, solusi, jalan keluar (makhraja).
Ajaib.
Keren.
Alhamdulillah.
Salam Ramadhan 1433 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H