Mohon tunggu...
Muhammad Hamzah
Muhammad Hamzah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar

Kajian IHSAAN | Madrasah Al-Imtiyaaz | Makassar English Plus (MEP) | Al-Markaz for Khudi Enlightening Studies (MAKES) | Pesantren Modern IMMIM | Aktivasi IKHLAS | Pelatihan Shalat | Kota Makassar, Sulawesi Selatan |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Pertama yang Harus Didakwahi

10 Desember 2020   18:48 Diperbarui: 10 Desember 2020   18:51 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini adalah era banjir informasi. Hampir seluruh informasi yang kita inginkan telah tersedia di dunia maya, tak terkecuali informasi tentang dakwah.

Kata dakwah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai "penyiaran agama" dan dalam bentuk kata kerjanya, "berdakwah" memiliki dua arti, yaitu pertama "mengajak (menyerukan) untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama", dan kedua, "berkhotbah (memberi penerangan) tentang agama ". Kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang arti dasarnya adalah "mengajak, menyeru, memanggil".

Saat ini, kegiatan dakwah sangat masif di media sosial. Hampir tiap detik muncul konten dakwah di berbagai platform media sosial. Anda pasti akan menemukan paling sedikit satu konten dakwah di platform sosial media setiap kali Anda masuk dan berselancar di akun Anda.

Karena begitu banyaknya konten dakwah, muslim awam pun mulai berani berdakwah. Ia yang tadinya hanya sebagai obyek dakwah melompat menjadi pelaku dakwah, mungkin karena saking banyaknya konten dakwah yang ia serap.

Anda tentu punya teman atau pengikut di media sosial Anda yang Anda tahu merupakan muslim awam namun menjadi rajin berdakwah, bukan?

Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda adalah salah seorang tipe muslim awam namun rajin berdakwah? Atau Anda belum berani berdakwah justeru karena merasa masih awan?

Sejatinya, setiap muslim diharapkan mampu berdakwah. Paling tidak ia mendakwahkan apa yang ia telah ketahui dan yang paling penting, telah ia amalkan. Adapun orang yang paling pertama dia dakwahi adalah... dirinya sendiri.

Ia harus mengajak dirinya sendiri kepada kebenaran dan memegang teguh kebenaran tersebut. Ia juga harus selalu mengingatkan dirinya agar berbuat baik dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Dengan selalu berpegang teguh terhadap kebenaran, berbuat baik, memberi manfaat bagi kemanusiaan, ia telah menjadi duta Islam dan membuat Islam tampak menarik sehingga orang banyak akan memandang Islam sebagai solusi bagi kemanusiaan.

Selamat berdakwah, kawan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun