Mohon tunggu...
Muhammad Hamzah
Muhammad Hamzah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar

Kajian IHSAAN | Madrasah Al-Imtiyaaz | Makassar English Plus (MEP) | Al-Markaz for Khudi Enlightening Studies (MAKES) | Pesantren Modern IMMIM | Aktivasi IKHLAS | Pelatihan Shalat | Kota Makassar, Sulawesi Selatan |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jonru dan Cara Kita Mengunyah Informasi

18 Maret 2015   09:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, kumpulkan kata kerja, kata benda, dan kata keterangan (termasuk kata sifat) dari status tersebut. Kedua, kelompokkan kata kerja dan kata benda sebagai "fakta" dan kata keterangan sebagai "opini". Ketiga, bedah "fakta"-nya, benar atau mengada-ada. Keempat, biarkan "opini" menjadi milik Jonru seorang karena beliaulah yang akan mempertanggungjawabkannya.

Manakah kumpulan "fakta" (kata kerja dan kata benda) pada status Jonru?

1. [Dahlan Iskan, korban, Jokowi,] <<<--- Apakah ini FAKTA? Bila ya, buktinya APA?

2. [Percaya, mendukung, mengerahkan, Jawa Pos, Jokowi] <<<--- Apakah ini FAKTA? Bila ya, buktinya APA?

3. [Ternyata, Dahlan Iskan, dibuang, dikhianati] <<<--- Apakah ini FAKTA? Bila ya, buktinya APA?

4. [Ia,  "mengasingkan diri" , Amerika Serikat, mengobati sakit hati, intropeksi, membenahi diri] <<<--- Apakah ini FAKTA? Bila ya, buktinya APA?

5. [Dahlan Iskan, berpikir keras, bisa, membantu, mengawal, NKRI, terselamatkan] <<<--- Apakah ini FAKTA? Bila ya, buktinya APA?

6. [Anda. Jokowers, tertipu, sadar , dibohongi, ditipu] <<<--- Apakah ini FAKTA? Bila ya, buktinya APA?

Dari enam kelompok "fakta" yang disajikan oleh Jonru, manakah yang benar-benar fakta? Manakah "fakta" yang direka-reka?

Jika kita berfokus pada fakta yang nyata, maka kita memelihara kecerdasan, rasio, akal sehat, atau logika kita. Kita selamat atau terhindar dari provokasi yang dapat mengarah kepada tindakan anarki, kekacauan.

Tulisan ini tidak difokuskan kepada Jonru, Jokowers, Facebookers, Dahlan Iskan, Jawa Pos, atau NKRI. Fokus tulisan ini adalah cara kita mengunyah informasi.

Semoga kenyang.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun