Sudahkah sesaat kamu diam
Mendekatkan dirimu dengan bumi lalu mencium
Menghirup hembus nafasnya malam
Meraih kilau diujung temaram
Gerak patuhmu tercium aroma takut
Mengharap balasan mendorong berlaku taat
Oleh dirimu, lama terberdaya tipu muslihat
Fanatik seperti debu menempel pada kulit
Kala hujan yang mengundang kilat
Bekas kakimu sudah tak kelihatan
Telapak kesadaran semakin membentang
Di depan hanya fatamorgana kau dapatkan
Dengan mendongkak semakin dekat pada junjungan
Ada keraguan menatap sebelah kiri
Sementara kanan kau tak begitu yakin
Bijaklah dan terus berlaku adil pada kedua sisi
Seluruh Keraguan perlahan berguguran, lurus penuh keyakinan
Saat cahaya cinta menemukan tempat berlabuh
Salah dan benar tak kan lagi menjadi perusuh
Menikmati kemesraan yang tak lagi terusik
Seumpama jarak hanya sebatas berbisik
***
MhalikParilele
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H