Era industri cepat berubah seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat berkembang. Perubahan ini mempengaruhi segala sendiri kehidupan termasuk pekerjaan masa depan. Saat ini kepintaran bukan patokan menjadi seorang yang maju. Namun skill akan mendominasi.Â
Makanan daging tidak lagi perlu memotong hewan ternak. Cukup dibuat di laboratorium atau di cetak dengan mesin printer 3D maka akan terhidang makanan lezat di meja makan anda.Â
Saat bingung menentukan pilihan obat atau tindakan media yang tepat, cukup cek di website maupun aplikasi kesehatan. Maka komputer akan memilihkan keputusan yang lebih akurat 90% dari keputusan manusia.Â
Kita bisa lebih produktif dalam keseharian dengan bantuan AI yang tertanam di rumah, mobil maupun peralatan kita. Segala hal dikerjakan secara otomatis dan sempurna.Â
Dari beberapa contoh di atas, seluruh pekerjaan dapat dengan mudah digantikan di masa depan dengan media robot, komputer dan sistem software yang maju.Â
Dengan kemajuan mobil pintar pekerjaan supir akan tergeser. Costumer service di beberapa perusahaan telah menggunakan robot dalam aktivitas layanan mereka. Bahkan profesi seperti buruh angkut dan buruh pabrik dapat dengan mudah tergantikan dengan robot industri.Â
Dengan perubahan tersebut, para pencari kerja masa depan perlu mempertimbangkan kembali peluang akan ketersediaan lapangan kerja. Karena bisa jadi pekerjaan yang diidamkan akan tergantikan. Dalam mencari jurusan dalam perkuliahan pun perlu dipertimbangkan kembali.Â
Walau ke depan, banyak hal yang akan tergantikan oleh mesin dan robot. Namun banyak hal yang merupakan bagian penting dalam sistem sosial masyarakat yang tak kan dapat tergantikan.Â
Hal ini merupakan potensi besar yang dapat menjadi jalan keluar bagi para pencari kerja. Beberapa pekerjaan penting seperti hakim, guru, konselor maupun ketua kelompok masyarakat memerlukan pertimbangan non logis yang tidak tergantikan oleh mesin pintar.Â
Umat manusia perlu untuk tetap menjaga rasionalitas sebagai makhluk sempurna dan tetap menjadi bagian utama dalam memelihara bumi ini. Karena manusia merupakan satu-satunya makhluk berakal sekaligus berperasaan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H