Mohon tunggu...
M Habi Firjatullah
M Habi Firjatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan, Universitas Jambi.

Malasmu Menunda Senyum Orang Tuamu (Nur Hanif)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Kemiskinan Membuat Anak Putus Sekolah, Apa Upaya Pemerintah Mengatasi Hal Tersebut?

27 April 2022   11:55 Diperbarui: 27 April 2022   12:00 5282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak putus sekolah adalah suatu keadaan anak terlantar karena orang tua tidak memperhatikan proses tumbuh kembang anaknya, tetapi tidak memperhatikan hak anaknya untuk memperoleh pendidikan yang layak.  

Pendidikan menjadi fokus di setiap pemerintahan negara di seluruh dunia karena pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam keberlangsungan suatu bangsa dan kehidupannya. Uud 1945 menjelaskan hal ini. Alinea keempat pembukaan uud 1945. 

Ada banyak alasan mengapa anak putus sekolah, di antaranya kenakalan siswa, hilangnya motivasi belajar, akademis, ekonomi keluarga dan kemampuan beradaptasi. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

  • Ekonomi keluarga tidak dapat menopang biaya pendidikan yang berdampak pada masalah psikologis anak selain peran lingkungan, anak tidak dapat bersosialisasi dengan baik dengan teman sekelasnya.
  • Karena pengaruh teman, mereka diajak bermain seperti game station sampai sering bolos sekolah, nilai di sekolah turun, dan malu untuk kembali ke sekolah.
  • Situasi keuangan keluarga. Pada keluarga miskin, berbagai persoalan yang berkaitan dengan pembiayaan kehidupan anak sering muncul, sehingga anak sering ikut membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, membuat mereka merasa terbebani oleh masalah ekonomi tersebut, mengganggu kegiatan belajar dan membuat mereka sulit untuk mengikuti. . Pelajaran. Dengan demikian keadaan ekonomi yang tidak stabil dan memungkinkan memaksa seorang anak untuk turut serta terlibat dalam mencari biaya kehidupan keluarga, dimana pada dasarnya anak yang masih dalam usia untuk sekolah seharusnya fokus untuk mengikuti setiaap tahapan sekolah.

Perhatian orang tua kurangnya perhatian orang tua seringkali menimbulkan berbagai masalah. Semakin tua anak, semakin banyak perhatian orang tua yang dibutuhkan, dalam berbagai cara, tergantung pada kemampuannya. Salah satu penyebab anak melakukan kenakalan adalah kurangnya perhatian orang tua. 

Orang tua harus berpikir dan bertindak dan menjadi tempat anak untuk mengadu dan membantu, karena pada dasarnya anak adalah generasi penerus, sehingga perlu bagi mereka untuk memperoleh perilaku yang benar untuk menjaga kepribadian anak-anaknya agar tidak menyimpang dari yang seharusnya. Norma sosial, budaya dan agama.

Pendidikan merupakan hak yang sangat mendasar bagi anak, baik itu anak yang tidak bersekolah, anak yang masih bersekolah, bahkan anak yang putus sekolah. Hak tersebut harus diwujudkan dengan kerjasama setidaknya orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah.

Pendidikan dapat tercapai jika orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia mendukung proses pendidikan. Tidak ada pembedaan antara anak yang tidak sekolah, anak yang bersekolah, dan anak yang putus sekolah. Pendidikan harus menjadi tanggung jawab semua, bukan hanya sekolah. 

Oleh karena itu, semua warga negara memiliki kewajiban moral untuk menyelamatkan pendidikan. Jadi ketika anggota masyarakat tidak bisa sekolah karena tidak punya uang, maka mereka yang kaya atau tergolong kaya memiliki kewajiban moral menjadi orang tua angkat untuk menjaga anak-anak yang putus sekolah. Tahun, menjangkau puluhan juta anak di seluruh indonesia. 

Pendidikan dimulai dari rumah. Paradigma ini penting bagi kemanusiaan bahwa semua orang tua harus membentuk masa depan negara ini.keluarga adalah lingkungan yang paling pertama dan utama dirasakan oleh seorang anak, bahkan sejak masih dalam kandungan.

Persoalan putus sekolah merupakan tantangan bagi pemerintah. Masih banyak ratusan ribu pelajar terancam putus sekolah, mereka berasal dari keluarga miskin. Anak usia sekolah dari keluarga miskin inilah yang potensial keluar dari bangku sekolah sebelum mengantongi ijazah. Solusi untuk menolong anak putus sekolah yang tidak mampu yang baik adalah:

  • Sistem paket sebagaimana dimaksud adalah anak didik putus sekolah diikutkan dalam program kelompok belajar yang mana paket a bagi mereka yang tidak tamat sd dan b untuk yang belum tamat smp. Departemen pendidikan nasional (depdiknas) juga menyediakan pendidikan alternatif untuk mereka yang kurang beruntung tersebut.
  • Bsm adalah program nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program wajib belajar.
  • Beasiswa bagi keluarga tidak mampu tapi berprestasi (bkmtb) adalah beasiswa yang diberikan bagi mereka yang berprestasi akan tetapi tidak mampu secara ekonomi untuk membiayayi sekolah pada tingkat menengah. Bkmtb bertujuan untuk menyelamatkan generasi-generasi berprestasi

Salam generasi penerus bangsa M habi administrasi pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun