Mohon tunggu...
MH Kholis
MH Kholis Mohon Tunggu... Pegiat Sastra -

petualang, pegiat sastra, juga pencinta kopi. twitter: @mhkholis, Fb: MH Kholis. ig: @mhkholis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Transisi Puisi ke Dunia Digital

24 Februari 2017   10:05 Diperbarui: 24 Februari 2017   14:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Puisi sejak dulu sering disebut sastra tertua dan selalu menjadi daya tarik yang paling mudah digemari oleh semua kalangan. Mulai dari bahasanya yang beragam, pembacaannya juga beragam, sampai euforia dalam membacanya pun demikian. Biasanya, puisi sering menjadi pengantar kaum muda ketika pertama jatuh cinta atau kedua dan seterusnya. Pada saat itu, barangkali puisi menjadi alat ampuh melalui kertas yang menjadi media utama dan disampaikan secara sembunyi atau terang-terangan. Nah, bagaimana dengan era sekarang, masih berlakukah hal seperti itu? ketika dunia digital sudah menjadi alternatif dalam berbagai hal apakah puisi juga ikut hanyut dalam arus tersebut?

Jawabannya sederhana. Bisa iya atau tidak. Sebab puisi selalu punya tempat di hati pemilik dan pembacanya. Tetapi arus tidak mudah dilawan dan dilewati, sebagian ada yang diam-diam mengikuti irama arus tersebut dan sebagian ada yang diam tidak mengikutinya. Ada juga yang meleburkan diri ke dalam arus tersebut dan menjadikannya tempat baru. Nah, inilah yang disebut transisi puisi. Sejak dunia digital semakin mudah dan memberi kemudahan bagi penggunanya, puisi juga ikut serta menjadi bagian dari dunia tersebut. Penikmat dan pembaca puisi pun semakin mudah membacanya dan menikmatinya juga menemukan hal baru pada puisi yang telah mentransisikan dirinya ke dalam digital tersebut. Kemudahan pembaca dan penikmat (termasuk saya) dalam menikmati puisi datap ditemukan di berbagai media sosial dengan sangat mudah. Tentunya harus didukung dengan koneksi internet yang jaringannya lancar dan tidak membuat bosan menunggu. Bagi saya, XL adalah pilihan utama dalam menikmati transisi puisi di dunia digital. Selain mudah menemukan apa yang saya cari terkait beberapa perubahan atau transisi puisi dalam dunia digital, juga kelancaran saat mendengarkan dan menonton pembacaan puisi dan video pendek di dalam media sosial yang berisi melodi puisi.

Saat ini, sudah ada beberapa media sosial yang menjadi tempat transisinya puisi yang mudah ditemukan. Dan yang paling banyak digunakan adalah Instagram. Salah satu contoh dalam akun Instagram @melodydalampuisi. Di dalam akun tersebut berisi puisi yang teah ditransisikan ke dunia digital, sehingga pembaca tinggal menikmatinya saja. Selamat menikmati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun