Mohon tunggu...
MH Kholis
MH Kholis Mohon Tunggu... Pegiat Sastra -

petualang, pegiat sastra, juga pencinta kopi. twitter: @mhkholis, Fb: MH Kholis. ig: @mhkholis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Cinta Berbeda Rasa

22 November 2015   01:12 Diperbarui: 22 November 2015   08:59 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Apa yang salah dengan cinta kita

Sehingga kita tak boleh bersama

Apa yang salah dengan cinta kita

Sehingga kita tak bisa bersama

Bukankah Tuhan yang mencitpakan cinta

Dan kita hanya menerimanya

Bukankah Tuhan yang menciptakan cinta

Dan kita hanya menjalankannya.”

 

Petikan dialog di atas menjadi pembuka sebuah dilematika cinta yang dialami oleh sepasang kekasih yang berbeda keyakinan. Mereka berusaha mati-matian untuk menjaga rasa dan cinta yang telah lama menjadi taman di dadanya. Namun, ketika berhadapan dengan orang tua yang teguh pendiriannya seketika rasa dan cinta mereka buyar seperti buih ombak diterpa angin. Sebuah layar yang telah dibangun di antara terpaan badai runtuh menjadi kepingan benang tanpa kelindan.

Siapa yang tidak pernah merasakan cinta, jatuh cinta bahkan mendapatkan kejayaan oleh cinta dan juga sebaliknya. Tidak terhitung berapa banyak penyair, ilmuan, cendekiawan, bahkan orang biasa-biasa saja yang telah mendefinisikan cinta di dunia ini. Lihat saja Jalaludin Rumi, Kahlil Gibran, Shakespeare, bahkan sastrawan Indonesia yang juga tidak terhitung jumlahnya dalam mendefinisikan cinta. Bahkan dalam sebuah film pun ada saja ungkapan yang mengartikan sebuah cinta. Seperti Nattu yang mengatakan bahwa “Cinta hanya mendatangkan musibah, mulai dari Farhad, Qois (Majnun), dan Romeo.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun