Mohon tunggu...
MH Kholis
MH Kholis Mohon Tunggu... Pegiat Sastra -

petualang, pegiat sastra, juga pencinta kopi. twitter: @mhkholis, Fb: MH Kholis. ig: @mhkholis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Menulis Rindu

31 Maret 2015   12:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Ibu,
Bila pagimu adalah embun
Menjadilah kering oleh matamu
Dan menulis waktu
Yang samar di hariku

Adalah malam yang selalu redup
Ia mejadi danau
Yang rimbun oleh doa

Ibu,
Aku menulis awan
Yang sedang melamun
Di bawah alismu
Menjadi rindu yang berdenting
Dan berdesir
Di antara debar langit

Aku menulis pagi
Yang sedang menapak
Di bawah kakimu yang terik
Menjadi laut yang berdebur
Di bawah sabit bibirmu
Yang selalu Kau kidungkan

Ibu, aku semakin nakal
Ketika Kau mengajariku
Tentang langit
Tentang hujan
Tentang laut
Dan tentang cinta

Dan aku selalu larut
Dalam detak dadamu
Yang kau ubah
Menjadi gurun rindu
Ibu,
Aku ingin membunuh rindu itu
Agar ia hidup kembali
Dan menjadi birunya laut
Tempatku menyapamu
Dengan buih rasa
Yang selalu pasang

Ibu,
Aku jatuh cinta lagi
Kepadamu

Jakarta, 221214

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun