Mohon tunggu...
MH Kholis
MH Kholis Mohon Tunggu... Pegiat Sastra -

petualang, pegiat sastra, juga pencinta kopi. twitter: @mhkholis, Fb: MH Kholis. ig: @mhkholis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sepasang Rindu

1 April 2015   22:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menjadi gelombang pasang yang pias
Mengentak pada angin riuh
Menjadi belenggu dan meronta
Di tepi rindu yang karam
Dan perlahan
Menjadi sayap sepi

Sebuah rindu berdenyar
Memanggil bayang samar
Yang melenguh di bawah bias waktu
Membuat kelu rasaku
Dan aku meringkuh
Pada wajah dalam dekapku

Rindu yang sepasang
Ia bagai kepakan bayang yang terentang
Antara Ibu dan bayangmu

Dan aku mengepak
Pada getar yang menggerung
Menjadi karang yang beku
Tapi terempas
Oleh rindu
Yang menjadi bara tanpa tungku
Sebab wajahmu dan Ibuku
Menjadi sepasang sayap
Yang melukis roman
Dalam debar rinduku

Jakarta, 271114

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun